in the future - u will be able to do some more stuff here,,,!! like pat catgirl- i mean um yeah... for now u can only see others's posts :c
https://youtu.be/X5qUB01u_V8
Ternyata memberikan nasihat pernikahan dengan model 'Talk Show' lebih asyik dan komunikatif. Kedua pengantin bukan hanya mendengarkan, tapi berbicara juga. 'Arus' nasihat berlangsung dua arah, kedua pengantin tidak cape, saya pun tetap capetang.
Selamat menempuh 'hidup baru' rumah tangga buat De Rahmi dan De Indra. Sebuah 'kawah candradimuka' yang memiliki kesempatan nilai ibadah 'terlama'.
3 - 0
Saksikan live streaming Launching Tiga Buku Karya Pelajar Kota Tasikmalaya dan Satu Buku Karya Guru Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jum'at, 20 Mei 2022, Pukul 13.00 Wib sampai selesai
1 - 0
Ilam Maolani dan keluarga menyampaikan Selamat Idul Fitri 1443 H, mohon maaf lahir dan batin.
https://youtu.be/kUAeV5voRm4
11 - 0
https://youtu.be/w_bY4OcYffE
Kisah seorang guru yang menderita penyakit autoimun Psoriasis | Wawancara seorang Mahasiswa PascaSarjana UNPAD dengan salah seorang guru yang 'bersahabat' dengan penyakit tersebut. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.
4 - 0
https://youtu.be/HS1YeAd-si0
Sudah tiga tahun Ilam Maolani channel ini berjalan. Sejak upload video pertama tanggal 7 Maret 2018 sampai upload video terakhir tanggal 25 Desember 2021, alhamdulillah 517 video sudah diupload. My Channel must be nothing without you all. Channel saya tidak berarti apa-apa tanpa dukungan dari para subscribers dan para penonton. Oleh karena itu Saya sampaikan terima kasih atas segala kebaikannya, semoga dibalas Allah Swt. dengan pahala berlipatganda. Aamiin.
Semoga di tahun 2022 nanti, para penonton setia tetap sehat, berkah, lancar, dan sukses.
1 - 0
Bisa jadi Allah Swt. belum menghentikan wabah Corona ini karena masih banyak manusia yang berma'siat kepada-Nya, tidak peduli pada ajaran-Nya dan masih ada anak bangsa ini yang saling mencaci, memfitnah, dan mendzalimi. Korupsi tiasa henti, penegakan hukum tajam ke bawah tumpul ke atas.
8 - 0
MUDIK, KERUMUNAN, KEADILAN SOSIAL, DUNIA PENDIDIKAN, DAN COVID 19
By: Ilam Maolani
Mudik ke kampung halaman itu sudah sering, hampir tiap tahun. Namun tahun lalu dan tahun sekarang sepertinya tidak mudik karena terkait larangan mudik dari pemerintah. Kami paham pemerintah melarang mudik bukan bermaksud menghilangkan rasa hormat warga pada orangtua, bukan mengenyampingkan rasa rindu pada kampung halaman. Ini semata-mata demi menekan angka terpaparnya Covid-19. Semakin banyak yang terpapar Covid maka semakin banyak anggaran yang dikeluarkan dan ini akan menggerus atau memangkas anggaran-anggaran lainnya. Pemerintah dan kita warga NKRI tidak menginginkan 'tsunami' Covid seperti di India terjadi di negara ini. Naudzubillaahi min dzalik.
Namun demikian, kebijakan larangan mudik idealnya harus disertai dengan ketegasan dari pemerintah terhadap penerapan protokol kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga prokes. Kalau kerumunan tidak dibolehkan, seharusnya pemerintah mencegah atau mengantisipasi kerumunan yang berpotensi penyebaran Covid. Wisata lokal misalnya, meski sifatnya lokal, tetap harus diwaspadai sebab Covid tidak mengenal lokal atau luar lokal. Mall, toko, pasar, dan lain-lain tempat berputarnya ekonomi, perlu pula diwaspadai, sebab kerumunan pasti terjadi.
Demikian pula pemerintah harus tegas terhadap kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) atau Warga Negara Asing (WNA). Mereka yang berasal dari negara yang terpapar Corona, idealnya distop, jangan dikasih 'ruang' masuk ke negara RI. Adapun bagi mereka yang berasal dari negara yang tidak terpapar Covid, maka perlu seleksi atau pemeriksaan yang super ketat jika bermaksud memasuki negara RI. Jangan sampai warga negara Indonesia sendiri dilarang mudik sementara warga negara asing dengan seenaknya masuk ke negara kita. Jujur, ini sangat menyayat keadilan sosial.
Kami juga paham mengapa pemerintah tidak menutup mall, toko, pasar, dan lain-lain. Tempat-tempat tersebut merupakan simpul-simpul atau denyut nadi perekonomian. Jika itu ditutup, maka denyut perekonomian akan berhenti, banyak rakyat yang 'menderita' kesejahteraannya, yang pada akhirnya berimbas pada lumpuhnya perputaran ekonomi. Ekonomi lumpuh, sudah dipastikan pemerintah lagi-lagi akan kelabakan.
Seiring dengan semakin mengkhawatirkannya keberlangsungan dunia pendidikan, maka sudah saatnya sekolah tatap muka dibuka. Tentu dengan tetap mengutamakan prokes dan biasanya pihak sekolah akan mudah menerapkan prokes karena sudah terbiasa menaati peraturan. Kerumunan yang dikhawatirkan terjadi dari klaster sekolah tidak akan separah kerumunan klaster lain, sebab peserta didik akan mudah diatur dalam hal menerapkan prokes.
Pada akhirnya, marilah semua pihak untuk bersama-sama bersinergi dalam 'memerangi' Covid 19 ini. Pingin rasanya jika semua pihak taat pada prokes: mudik dibolehkan, simpul ekonomi berjalan, sekolah tatap muka dimulai, aktivitas kehidupan normal. Tapi entahlah, mungkin itu hanya mimpi yang 'sulit' menjadi kenyataan (sementara ini). Entah kapan terjadi kondisi dan situasi seperti itu.
"Ya Rabb, Engkau Maha Kuasa. Kami memohon kepada-Mu untuk segera menghilangkan 'badai' Covid ini dari negeri kami tercinta".
9 - 3
Channel ini berisi konten-konten yang Insyaallah bermanfaat, inspiratif dan informatif. Di dalamnya ada video-video tentang pendidikan di sekolah (penerapan metode dan model pembelajaran), pendidikan keluarga, kisah-kisah inspiratif, tutorial, materi-materi pembelajaran, contoh-contoh administrasi pembelajaran, podcast, dakwah, hunting tempat wisata dan kuliner plus realita sosial.
Ilam Maolani nama asli 'owner' channel ini. Nama 'pena'nya Alung Rawawi. Asli berasal dari Rawa Sindangraja Desa Linggawangi Kec. Leuwisari Kab.Tasikmalaya.
Sekarang tinggal di Perum Griya Mahkota Jaya Blok H.2 Jl. TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA. No HP/WA:082119390836
www.facebook.com/ilam.maolani
www.instagram.com/IlamMaolani
www.twitter.com/IlamMaolani