Festival Seni Multatuli merupakan ikhtiar yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Lebak dalam rangka membuka ruang interaksi kreatif antarbudaya. Festival Seni Multatuli yang selajutnya disingkat menjadi FSM merupakan program tahunan yang tergabung dalam platform Indonesiana.
FSM dirancang setelah peresmian Museum Multatuli, sebagai museum anti-kolonial pertama di Indonesia. Sesuai dengan namanya, sosok Multatuli diangkat sebagai cara untuk mengedepankan sejarah yang berpihak pada asas kesetaraan dan kemanusiaan, yang menjadi landasan pendirian negeri ini. Semangat ini didengungkan melalui karya sastra Multatuli. Semangat inilah yang hendak ditampilkan: karya sastra yang berdaya menggugah kesadaran.
Kegiatan FSM 2019 merupakan kegiatan kedua yang dilaksanakan di Museum Multatuli dan sekitarnya. Mengusung tema Kopi dan Seni, FSM 2019 dirancang khusus sebagai bagian dari upaya menarik sebanyak mungkin pengunjung ke Kabupaten Lebak.