in the future - u will be able to do some more stuff here,,,!! like pat catgirl- i mean um yeah... for now u can only see others's posts :c
*Dimanakah Nibbana?*
Di dalam Milinda Panha, Yang Arya Nagasena menjawab pertanyaan :
*“Tidak ada tempat di Timur, Selatan, Barat, atau Utara, atau alam baka, dimana Nibbana terletak; akan tetapi Nibbana itu ada…”
Nibbana, oleh karena itu bukan suatu bentuk surga, dimana suatu yang sukar dipahami berdiri, tetapi suatu Dhamma (suatu pencapaian) yang mudah dicapai oleh kita semua.
Suatu surga yang kekal, yang menyediakan semua bentuk kesehatan yang diinginkan oleh setiap orang dan tempat seseorang menikmati kebahagiaan dengan sepuas-puasnya, hampir tidak dapat dibayangkan.
Sangat tidak mungkin untuk memikirkan suatu tempat seperti itu yang dapat hidup di manapun untuk selama-lamanya.
Konsep umat Buddha tentang Nibbana terletak pada kenyataan bahwa para umat Buddha memandang tujuan mereka tanpa suatu jiwa yang kekal dan pencipta. Inilah alasan mengapa agama Buddha tidak dapat disebut Eternalisme (keabadian) atau Nihilisme.
<Sifat-Sifat Nibbana>
Berlawanan dengan Samsara (perwujudan keberadaan); Nibbana adalah :
*• kekal (dhuva),*
*• diinginkan (subha),*
dan
*• bahagia (sukha).*
*Kekal (dhuva)*
Sifat Nibbana adalah Esa dan tidak di ciptakan._
Didalam kitab Udana dijelaskan tentang ke-Esa-an Nibbana ini demikian :
*“Disana oh para siswa, segala sesuatu*
_tidak dilahirkan,
_tidak ada asal mulanya,
_tidak terbentuk,
_tidak diciptakan.
Karena itu bilamana disana tidak ada sesuatu yang dilahirkan, tidak ada asal mulanya, karena itu tentu tidak perlu dan tidak mungkin menghindari kelahiran, asal mula dan bentuk pencipta.
Karena tidak lagi ada bentuk, dan tidak ada lagi sesuatu yang diciptakan, maka tidak perlu dan tidak mungkin lagi menghindari kelahiran, asal mula dan bentuk Pencipta.
*Diiinginkan (subha)*
Kehidupan adalah milik manusia yang paling dicintai tetapi ketika ia dihadapkan dengan kesukaran- kesukaran yang tidak dapat diatasi dan beban-beban yang tak tertahankan, lalu hidup itu menjadi suatu beban yang amat berat.
Kadang-kadang ia mencoba untuk mencari pembebasan dengan mengakhiri hidupnya, seolah-olah bunuh diri dapat menyelesaikan masalah.
*Bahagia (sukha)*
Kebahagiaan Nibbana harus dibedakan dari kebahagiaan duniawi biasa.
Kebahagiaan Nibbana tidak membosankan atau monoton. Ini adalah suatu bentuk kebahagiaan yang tidak pernah membosankan, tidak pernah berubah. Ini muncul dengan menghilangkan nafsu keinginan, tidak sama dengan kebahagiaan duniawi yang sementara, yang diakibatkan oleh kepuasan hawa nafsu.
Sang Buddha menyebutkan sepuluh tingkat kebahagiaan,
-yang dimulai dengan kesenangan materi
-yang kasar
-yang diakibatkan oleh rangsangan hawa nafsu
-yang menyenangkan.
Seperti seorang naik, makin lama makin tinggi di dalam taraf moral, macam kebahagiaan menjadi lebih agung, luhur dan halus, begitu sampai dunia hampir tidak mengenalnya sebagai kebahagiaan.
Dalam Jhana pertama seseorang mengalami suatu kebahagiaan yang sukar dipahami, tidak tergantung pada lima panca indra secara mutlak.
Kebahagiaan ini disadari dengan menghambat keinginan kesenangan hawa nafsu yang sangat dijunjung.
Dalam Jhana keempat, bagaimanapun, bahkan macam kebahagiaan ini dibuang sebagai hal yang kasar dan tidak menguntungkan, dan ketenangan hati dikatakan kebahagiaan.
Dalam istilah yang lazim Sang Budddha menyatakan :_ *“Nibbana adalah kebahagiaan yang paling tinggi.”*
Ini adalah kebahagiaan yang tertinggi karena ia bukan suatu bentuk kebahagiaan yang dialami oleh alat indra.
Ini adalah suatu keadaan positif yang penuh kebahagiaan yang bebas dari penyakit kehidupan.
Kenyataan berhentinya penderitaan adalah biasanya diistilahkan kebahagiaan, walaupun hal ini bukan suatu kata yang tepat untuk menggambarkan sifat yang sesungguhnya.
www.scribd.com/document/317265236/Pengertian-Nibba…
22 - 4
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa
"Happiness, Depending on Your Mind"
Happy Moments, Happy in Dhamma
Oleh : Bhikkhu Khemanando Thera
Sududdasam sunipunam, Yattha kamanipatinam Cittam rakkhetha medhavi, Citta guttam sukhavaham
Artinya :
"Pikiran itu sungguh sukar diawasi, ia amat halus dan senang mengembara sesuka hati
Karena itu hendaklah orang bijaksana selalu menjaganya.
Pikiran yang dijaga dengan baik akan membawa kebahagiaan."
Berbicara mengenai pikiran, kita akan melihat ke dalam diri kita sendiri karena kebahagiaan tergantung pada proses pikiran itu sendiri. Semakin kita melatih pikiran sendiri, maka Kebahagiaan akan semakin dekat dan terarahnya pikiran, timbulnya ketenangan batin.
Kita pernah mendengar ada ungkapan "Pikiran itu susah untuk dikendalikan."
Ini menunjukkan bahwa pada itu memang sulit untuk selalu diawasi tetapi bukan berarti tidak bisa untuk dikendalikan. Didalam istilah meditasi kita bertugas untuk melihat, mengenali, mengamati, memperhatikan dan menyadari apa yang dikerjakan oleh pikiran. Semakin kita mengenali pikiran kita maka pikiran itu akan mudah di arahkan. Tetapi jika semakin membebani pikiran, ia akan semakin liar dan tak terkendalikan.
Ada sebuah cerita seorang pemuda di tepi telaga. Ia tampak termenung
Matanya kosong menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah dilaluinya, namun tak satu pun titik membuatnya puas. Kekosongan makin senyap sampai ada suara yang menyapanya, ada orang lain di sana, "Sedang apa kau di sini, anak muda?" tanya orang itu.
Rupanya suara seorang kakek tua.
"Apa yang kau risaukan......?"
Anak muda itu menoleh.
"Aku lelah, pak tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah.
Ke manakah aku harus mencarinya?
Bisakah kutemukan rasa itu ?"
Kakek tua mendekat. Duduk. Ia mendengarkan keluhan pemuda itu dengan penuh perhatian
Dipandanginya wajah lelah si pemuda.
Lalu ia berkata, "Di depan sana ada taman.Jika kau ingin jawabannya, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku."
Pemuda itu menatap kakek itu.
Tidak percaya, si kakek menganggukkan kepalanya "Ya...., tangkap seekor kupu-kupu untukku dengan tanganmu," kakek itu mengulang kalimatnya.
Perlahan pemuda itu bangkit.
Ia menuju arah yang dituju kakek tadi.
Ke taman, dan benar ia menemukan taman itu. Taman yang semarak dengan pohon dan bunga-bungaan bermekaran.
Tak heran banyak kupu-kupu beterbangan di sana.
Anak muda itu mulai bergerak, mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran.
Perlahan..... Hap! Luput.
Dikejarnya kupu-kupu itu. Ia tak mau kehilangan buruan. Sekali lagi tangannya menyambar... Hap? Gagal.
Pemuda itu mulai lari tak beraturan.
Menerjang ke sana ke sini.
Merobek ilalang, menerjang perdu, mengejar kupu-kupu itu....
Gerakannya semakin liar.
Sejam, dua jam. Belum ada tanda-tanda pemuda itu akan berhenti.
Belum ada kupu-kupu tertangkap.
Pemuda itu mulai kelelahan, nafasnya memburu, dadanya bergerak naik turun dengan cepat.
Tiba-tiba ada teriakan, "Berhenti dulu. Anak muda berisitirahatlah!"
Rupanya sang kakek. Ia berjalan perlahan-lahan. Tapi, lihatlah!
Ada sekumpulan kupu-kupu beterbangan di kedua sisinya.
Beberapa hinggap di tubuh tua itu
"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Berlari dan menerjang!
Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa perduli apa yang kau rusak?" Sang kakek menatap pemuda itu.
"Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar
Semakin kau buru, semakin pula ia pergi darimu."
"Tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu.
Karena Kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam atau sesuatu yang dapat kau simpan.
Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam hatimu.
Ia tak akan lari kemana-mana.
Bahkan, tanpa kau sadari Kebahagiaan itu datang sendiri."
Kakek tua itu mengangkat tangannya. Dan seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari.Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu memancarkan keindahan
Pesonanya begitu mengagumkan.
Kelopak sayap yang mengalun perlahan layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya.
Itulah sedikit cuplikan cerita yang menggambarkan bahwa mencari kebahagiaan itu membutuhkan kesabaran. Memang benar mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit bagi mereka yang terlalu bernafsu. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini.
Kebahagiaan tak bisa didapat dengan begitu. Sebab, bahagia bukanlah sesuatu yang dapat digenggam atau benda yang dapat disimpan. Bahagia adalah rasa
Kebahagiaan adalah aroma dari rasa itu dan adanya di dalam hati.
Meditasi adalah solusi untuk mendapatkan rasa itu.
Meditasi adalah jalan untuk menikmati rasa itu. Dengan mendapatkan pijakan yang kuat pada landasan kesulitan, kita hendaknya memulai praktek meditasi pengendalian dan perkembangan batin, langkah untuk merealisasi Kebahagiaan dan Kesucian.
Seperti Yang Mulia Bhikkhu Jinadhammo Mahathera katakan ketika membimbing meditasi di Indonesia Theravada Buddhist Centre pada tanggal 27 September 2012 yang lalu, bahwa :
" Meditasi adalah kewajiban.
Tak kenal maka tak sayang.
Jika kita selalu melatih perkembangan batin, kita akan merasakan dan bahkan orang lain pun akan merasakan bagaimana sifat kita, bagaimana langkah kita, dan yang terpenting kita punya kemauan untuk menyisihkan waktu untuk meditasi. Dan itu tidak membutuhkan waktu atau harus duduk berjam-jam tetapi hanya membutuhkan kesadaran.
Setidaknya itu bisa dilakukan setiap tanggal 1, 8, 15, dan 23 Lunar setiap bulannya."
Karena itu temukan kebahagian itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap dan abadi dalam hati kita.
Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan.
Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita.
Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi, dalam riuh.
Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.
Semua itu tergantung dari terkendalinya pikiran kita. Ketika pikiran tidak liar, tidak mengembara, disitulah kebahagiaan.
Jika kita semakin mengejar maka kebahagiaan akan semakin jauh dari kita, hanya membutuhkan kesadaran.
Pikiran yang tenang adalah ukuran kebahagian kita. Bilamana pikiran kita masih dalam kondisi yang tidak tenang bukan berarti kebahagiaan tidak ada di sana. Bahagia itu ada dimana-mana.
Rasa itu ada di sekitar kita
Bahkan bahagia itu akan "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya.
Mungkin juga bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.
Ketika kita selalu menjaga pikiran kita dari segala fenomena-fenomena buruk, pikiran kita akan terarah dan mudah memperoleh kedamaian batin.
Oleh sebab itu, pahamilah makna kebahagiaan.
Rasakanlah dengan penuh keikhlasan agar kenikmatan dalam memperoleh kebahagiaan dapat kita rasakan di dalam batin kita.
Happiness Through Buddha Dhamma
(Kebahagiaan Melalui Buddha Dhamma)
Indonesia Theravada Buddhist Centre (ITBC) Oktober 2012
96 - 1
Eps 27 || kisah dua sahabat rajin dan pemalas || vuddhiko channel || dhammapada atthakatha 29
https://youtu.be/d8hWjvRmqQA
1 - 0
Eps 26 || Teguran Buddha kepada bhikkhu mahakassapa || Vuddhiko Channel || Dhammapada Atthakatha
https://youtu.be/qV4tK6Wtu6E
4 - 0
Eps 20 || Kisah Samavati di bakar hidup-hidup || vuddhiko channel || dhammapada atthakatha 21,22,23
https://youtu.be/DtNBjSiIvps
9 - 0
Eps 18 || Kisah Dua Sahabat ahli teori vs ahli praktik || Vuddhiko Channel || Dhammapada Atthakatha
https://youtu.be/7QBIzLwV5CU
8 - 0
Eps 17 || Kisah umat awan, ayah dan anak mencapai arus kesucian || Vuddhiko Channel
https://youtu.be/Os8QjuTsQ4w
12 - 0
Salam sejahtera buat kita semua
Channel ini dibuat untuk memberikan hiburan, pemahaman, motivasi, serta edukasi bagi khalayak rame. Adapun tujuan konten disini adalah untuk menambah wawasan kita tentang berbagai hal kehidupan sehingga kita mampu memilih dan memilah mana hal baik atu patut untuk dilakukan dalam kehidupan. Untuk mendukung Channel ini agar tetap aktif silakan bantu Like view, coment and subcribe.
Semoga kita semua selalu dalam berkah kesehatan dan kesejahteraan.
Vdk channel udh di rubah ke channel baru dengan nama #OscaChannel
Silahkan para sahabat yg ingin mengikuti channel atas nama OscaChannel bisa untuk bantu di pollow atau Subcribe. Terima kasih banyak para sahabat yang baik hati yang mengikuti Channel saya selama ini. Karena Channel lama telah di take down sama pihak YouTube #OscaChannel
Jika anda ingin mendengarkan cerita Dhamma atau kisah-kisah Dhamma ikuti dan follow @VuddhikoChannel