in the future - u will be able to do some more stuff here,,,!! like pat catgirl- i mean um yeah... for now u can only see others's posts :c
Senin, 05 Agustus 2024 Hari Biasa Pekan XVIII
Bacaan: Kitab Yeremia (28:1-17)
Injil: Matius (14:13-21)
Apa pun profesi kita, penting bagi kita untuk menjalankan pekerjaan kita dengan jujur dan berintegritas. Karakter kita akan terlihat dari cara kita menjalankan tanggung jawab kita, dan dari apa yang kita katakan dan lakukan kepada orang-orang yang bekerja bersama kita.
Dan akan ada saat-saat ketika kita akan tergoda untuk menjadi populer dan mengambil jalan pintas agar dapat naik jabatan.
Dalam bacaan pertama, kita melihat karakter dua nabi, Hananya dan Yeremia. Sebagai nabi, mereka harus menyampaikan Firman dari Tuhan dan bukan dari diri mereka sendiri. Nabi Hananya ingin menjadi nabi yang populer, jadi ia menyampaikan apa yang ingin didengar orang banyak.
Ia bahkan berani mengatakan bahwa itu adalah Firman dari Tuhan. Namun, nabi Yeremia berpikir sebaliknya. Yeremia adalah seorang nabi yang berintegritas dan jujur. Ia harus memperingatkan Hananya dan juga memperingatkan orang banyak sebagaimana yang diperintahkan Tuhan kepadanya.
Bagi diri kita sendiri, ketika kita mendengar hal-hal yang membuat kita kesal atau terganggu, marilah kita luangkan waktu untuk merenungkannya lebih dalam. Dengan kejujuran dan integritas, kita akan mengetahui apa yang Tuhan katakan kepada kita. Dan kita dapat terhindar dari malapetaka atau bahkan tragedi yang akan datang.
Tuhan Yesus Memberkati
123 - 3
Luka batin adalah kondisi emosional yang diakibatkan oleh pengalaman menyakitkan atau traumatis dalam hidup seseorang. Luka ini sering kali tidak terlihat, namun dampaknya bisa sangat mendalam, mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku sehari-hari. Memahami dan mengatasi luka batin adalah langkah penting untuk mencapai kesejahteraan emosional dan hidup yang lebih bermakna.
14 - 0
Kamis, 18 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XV
Bacaan dari Kitab Yesaya (26:7-9.12.16-19)
Injil Suci menurut Matius (11:28-30)
Dalam hidup, dua prinsip dasar yang harus dimiliki adalah kebenaran dan kasih.
Mungkin kedengarannya sederhana, tetapi menjalani hidup dalam kebenaran dan kasih tentu tidak mudah.
Kita harus mengakui bahwa kita tidak selalu mengatakan kebenaran.
Hal ini membebani pikiran kita karena kita takut ketahuan dan disebut pembohong.
Dan kita juga tidak selalu begitu penuh kasih sayang, dan itu juga akan membebani hati kita karena dengan tidak bersikap penuh kasih, kita tahu bahwa kita tidak melakukan hal yang baik dan benar.
Namun ketika kita berusaha menjalani hidup kita dalam kebenaran dan kasih, maka seperti bacaan pertama mengingatkan kita, Tuhan akan memberi kita jalan hidup yang lurus.
Bacaan pertama terus mengajarkan kita bahwa dengan kebenaran dan kasih, Tuhan akan memberi kita kedamaian, karena Tuhan akan memperlakukan kita sebagaimana layaknya perbuatan kita.
Namun jika kita mendapati hati kita berat dan terbebani, maka kita harus melihat bagaimana kita menjalani kehidupan kita.
Yesus mengajak kita untuk datang kepada-Nya ketika kita merasa bahwa kita sedang bekerja keras dalam hidup dan terbebani secara berlebihan.
Dia ingin mengajari kita bagaimana menjadi lemah lembut dan rendah hati sehingga kita tahu apa itu kebenaran dan kasih.
Jika kita ingin hati kita tenteram dan damai, marilah kita memohon kepada Yesus agar menganugerahkan kepada kita hati yang lemah lembut dan rendah hati.
Maka hidup kita akan diluruskan dengan kebenaran dan cinta kasih.
Tuhan Yesus Memberkati
145 - 11
Selasa, 16 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XV
Bacaan dari Kitab Yesaya (7:1-9)
Injil Suci menurut Matius (11:20-24)
Mereka yang pernah terjebak dalam konflik bersenjata pasti tahu apa itu ketakutan dan bahaya.
Terlebih lagi ketika mereka dikelilingi oleh musuh yang menunggu untuk menerobos pertahanan mereka. Mereka akan berada di bawah belas kasihan musuh dan mungkin tidak ada belas kasihan sama sekali.
Mereka pasti tahu apa artinya ketika bacaan pertama mengatakan bahwa "hati Ahas dan hati rakyatnya gemetar ketakutan seperti pohon-pohon hutan bergoyang ditiup angin."
Jika kita adalah raja Ahaz, dan dikelilingi oleh musuh-musuh ini dan mengetahui bahwa mereka akan membuat kita menderita ketika mereka menerobos pertahanan kita, kita pasti akan mencari bantuan dari seseorang yang lebih kuat yang juga dapat membubarkan musuh-musuh ini.
Raja Ahaz memiliki pilihan untuk Asyur, negara adidaya pada waktu itu. Tetapi nabi Yesaya memberinya pilihan lain, dan itu adalah meminta bantuan Tuhan.
Namun dalam keadaan yang mengerikan ini, kita tentu lebih memilih keamanan dari kekuatan yang dapat kita lihat dan rasakan, daripada percaya pada firman Tuhan yang tidak terlihat yang diucapkan oleh seorang nabi yang rendah hati.
Dan seperti yang Tuhan katakan, setelah memberikan semua jaminan, “Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang; janganlah takut" Tetap saja pada akhirnya, raja Ahaz memilih kekuatan duniawi, dan akhirnya dia juga tidak tahan sama sekali.
Marilah kita bertobat dan memperbarui iman kita kepada Tuhan dan percaya bahwa Dia akan menyelamatkan kita dari ketakutan dan bahaya. Terlebih lagi jika kita telah melihat keajaiban Tuhan, maka jika kita masih tidak berdiri di sisi-Nya, maka kita tidak akan berdiri sama sekali.
Tuhan Memberkati
44 - 1
Senin, 15 Juli 2024 Peringatan Wajib St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Bacaan dari Kitab Yesaya (1:11-17)
Injil Suci menurut Matius (10:34 - 11:1)
Ada satu kata dalam Injil hari ini yang diulang beberapa kali. Jika kita cukup jeli, kita akan dapat melihat bahwa itu adalah kata "barangsiapa".
Yesus tentu membuat suatu poin di sini. Kerajaan Allah tentu terbuka bagi siapa saja yang ingin menerimanya. Dan siapa pun yang menempatkan Yesus di atas hal lain dalam hidup pasti akan menjadi bagian dari Kerajaan Allah ini.
Tetapi keputusan untuk Yesus harus begitu jelas sehingga seperti pedang yang memotong dan membelah. Karena pilihan untuk Yesus dan Kerajaan Allah bukanlah untuk orang yang duduk di pagar atau bukan orang yang menginjak dua perahu melainkan keputusan yang jelas bagi Yesus dan untuk hidup menurut jalan-Nya, hidup sesuai dengan perintah-Nya. Setia baik dalam perkataan maupun perbuatan.
Marilah kita berdoa memohon kekuatan dan iman yang diperbarui untuk selalu memutuskan mengikuti Yesus dan membangun Kerajaan Allah.
Selamat beraktifitas. Tuhan Memberkati
125 - 3
Jumat, 12 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XIV
Bacaan dari Kitab Hosea (14:2-10)
Injil: Matius (10:16-23)
Perasaan dimaafkan adalah perasaan yang indah. Ada banyak kata untuk menggambarkannya tetapi perasaan selalu lebih dari sekedar kata-kata. Ini adalah perasaan yang indah karena pada hakikatnya merupakan pengalaman kasih dan kemurahan Tuhan. Ini juga merupakan pengalaman disembuhkan dan dibebaskan dari dosa. Ini seperti kembali kepada Tuhan dan hidup di hadirat-Nya dengan damai dan aman.
Bacaan ke-1 mewartakan, orang yang bertobat akan diampuni dan diberkati sehingga tidak akan puas hanya dengan perasaan enak dan indah saja. Bahkan mereka akan berbunga seperti bunga bakung, akarnya akan tumbuh seperti pohon hawar, menjadi indah seperti buah zaitun, menumbuhkan jagung yang tumbuh subur dan menanam tanaman merambat pilihan. Ini adalah gambaran pertumbuhan dan kesuburan.
Pengalaman akan kasih dan pengampunan Tuhan hendaknya menuntun kita untuk bertumbuh dalam kasih dan menghasilkan buah karya belas kasihan. Pengampunan lebih dari sekedar perasaan yang menyenangkan dan indah. Pengalaman akan kasih Allahlah yang membuat kita ingin mengasihi dan berbuah dalam belas kasihan dan pengampunan.
188 - 4
[ Jumat, 05 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XIII ]
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:9-13)
"Bukan orang sehat yang memerlukan dokter; Aku menginginkan kasih sayang, bukan persembahan."
Pada suatu hari, Yesus melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah Aku!” Maka berdirilah Matius, lalu mengikuti Dia. Kemudian, ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa, makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada murid-murid Yesus, “Mengapa gurumu makan bersama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, melainkan orang sakit. Maka pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”
Demikianlah Injil Tuhan
[Renungan]
Memang tidak mudah bagi seseorang yang telah berbuat salah untuk kembali ke jalur kehidupannya lagi. Sekalipun mereka benar-benar bertobat atas perbuatan salah mereka, kesalahan mereka tetap terpatri dalam pikiran orang-orang.
Misalnya, bagi mereka yang sudah keluar dari penjara, label “mantan narapidana” akan selalu ada di benak orang yang mengenalnya. Dan selama orang-orang terus memikirkan rasa bersalah, maka hidup mereka akan terkuras habis. Sekalipun seseorang telah bertobat dan menebus kesalahannya, rantai masa lalu kembali mengikatnya ketika orang lain mengingat kesalahannya.
Seringkali, mereka yang memiliki masa lalu yang bersalah dibuat merasa bahwa harga diri tidak berarti apa-apa. Hal serupa terjadi pada Matius, sang pemungut cukai. Dia memperoleh kekayaannya tetapi dia kehilangan nilainya. Dia mendapatkan penghasilannya tetapi kehilangan rasa hormatnya.
Butuh beberapa waktu bagi kita untuk memahami bahwa Penyembuh Ilahi datang untuk orang sakit. Perlu waktu bagi kita untuk memahami bahwa Juruselamat datang untuk orang berdosa. Namun sementara ini, yang perlu kita tunjukkan kepada mereka yang berbuat salah adalah menunjukkan kemurahan Tuhan. Sebab kita sendirilah yang akan membutuhkan belas kasihan itu ketika kita terjatuh. Tuhan Memberkati
93 - 10
Rabu, 03 Juli 2024 Pesta Santo Tomas, Rasul
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (20:24-29)
"Ya Tuhan dan Allahku."
Pada hari Minggu Paskah, ketika Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya, Tomas, seorang dari kedua belas murid, yang juga disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka. Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya, dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, aku sama sekali tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu, dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang. Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagimu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab kepada-Nya, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.”
Demikianlah Injil Tuhan ✝️
107 - 4
Selasa, 02 Juli 2024 Hari Biasa Pekan XIII
Inilah Injil Suci menurut Matius (8:23-27)
"Yesus bangun, menghardik angin dan danau, maka danau menjadi teduh sekali."
Pada suatu hari Yesus naik ke dalam perahu, dan murid-murid-Nya mengikuti Dia. Sekonyong-konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu ditimbus gelombang. Tetapi Yesus tidur. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya, “Tuhan, tolonglah, kita binasa!” Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kalian takut, hai orang yang kurang percaya!” Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau. Maka danau menjadi teduh sekali. Dan heranlah orang-orang itu, katanya, “Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?”
Demikianlah Injil Tuhan
68 - 4
Senin, 1 Juli 2024 - Hari Biasa Pekan XIII
Mengikuti Yesus tanpa Syarat
Tidak seorang pun, dengan kerangka berpikir yang benar, ingin melakukan sesuatu tanpa keuntungan apa pun. Tidak ada seorang pun yang mau bekerja tanpa mendapat bayaran. Dan tak seorang pun akan mengikuti pemimpin yang tidak menjanjikan keamanan dan masa depan.
Yesus tampaknya sedang mengatakan kepada mereka yang berpikir untuk mengikuti-Nya bahwa tidak hanya tidak ada rasa aman, hal ini juga tidak akan mudah. Hal ini seharusnya membuat kita berpikir tentang iman kita dan mengapa kita masih mau percaya kepada Yesus.
Apakah kita hanya seorang Katolik biasa yang duduk di bangku gereja atau sedang melayani dalam suatu pelayanan gereja, apakah kita mengharapkan sesuatu dari Yesus?
Yesus tidak menjanjikan kepada kita keuntungan materi atau imbalan duniawi apa pun. Namun Dia menjanjikan kita sesuatu yang dunia tidak bisa berikan, dan itu adalah damai sejahtera-Nya.
Kedamaian Yesus akan membantu kita menyadari apa itu kepuasan dan kebahagiaan sejati. Kedamaian Yesus akan membantu kita menyadari bahwa Yesus adalah satu-satunya yang kita butuhkan di bumi.
https://youtu.be/uXPuYOTf5BI
124 - 4
Media untuk mengenal katolik lebih dekat dan menumbuhkan Iman Katolik melalui Digital