Channel Avatar

Dokter Tani Channel @UCYYth0PHqZ4GldFAzYwQ0iQ@youtube.com

27K subscribers - no pronouns :c

Assalamualaikum wr.wb, Channel ini bertujuan untuk membantu


Dokter Tani Channel
1 year ago - 1 likes

CARA PEMBUATAN JAKABA

Jakaba pada dasarnya adalah jamur yang muncul dari air cucian beras, namun sayangnya beras yang banyak kita konsumsi saat ini yang banyak dijual di pasar ataupun supermarket sudah melalui proses pengolahan untuk membuatnya lebih putih, lebih bersih sehingga menghilangkan kulit ari dari beras tersebut. Padahal cairan beras yang dapat menimbulkan jakaba itu berasal dari vitamin b complex yang banyak terdapat dalam kulit ari beras.

Selain itu penyebab kegagalannya adalah penggunaan air untuk mencuci beras tersebut, misalnya menggunakan air PDAM yang mana air tersebut sedikit mengandung kaporit/klorin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur jakaba. Maka dari itu jika mencuci beras menggunakan air PDAM maka sebelum proses pembuatan jakaba terlebih dahulu diamkan air cucian beras tersebut selama 6 jam dibawah sinar matahari agar klorin/kaporitnya menguap atau bisa juga dilakukan aerasi terlebih dahulu

RINGKASAN

jamur jakaba dibuat dengan cara memasukkan air bekas cucian beras atau air leri ke dalam wadah yang bersih. Setelah itu, bagian atas wadah yang berisi air bekas cucian beras perlu ditutup dengan kain hingga menutupi mulut wadah. Selanjutnya, letakkan wadah di tempat yang teduh dan tidak terpapar sinar matahari langsung selama kurang lebih 14 hari. "Jika beruntung, air leri akan memunculkan bakal jamur jabaka yang berwarna bintik-bintik merah. Lanjutkan proses tersebut dan biarkan hingga jakaba tumbuh besar sesuai keinginan,"

CARA PEMBUATAN

Siapkan air cucian beras paling tidak sebanyak 3 liter, gunakanlah air cucian beras yang masih kental atau cucian beras pertama kali, tuangkan ke dalam wadah yang cukup besar agar sirkulasi oksigen banyak yang bisa masuk.

Tambahkan 1 sendok makan bekatul yang fungsinya untuk mengganti nutrisi (vitamin b complex) dari kuit ari yang banyak hilang akibat pemrosesan beras. Aduk hingga merata.

Setelah tercampur merata, tutup rapat wadah tersebut menggunakan kain agar sirkulasi udara masih tetap bagus (karena jakaba memerlukan oksigen untuk tumbuh) dan letakkan di tempat teduh, gelap dan sejuk, atau lebih mudahnya ditutup menggunakan kardus dan diamkan selama 2 minggu. Penting untuk diperhatikan selama penyimpanan 2 minggu jangan dibuka karena spora jakaba sangat sensitif terhadap cahaya.

Setelah 2 minggu penyimpanan biasanya sudah banyak tumbuh jakaba yang mengabmabg di permukaan air, bentuknya mirip akar yang baru tumbuh yang bergerombol dan jika sudah banyak mirip karang di dasar laut.

CARA MEMPERBANYAK JAKABA

Jakaba ini juga dapat diperbanyak dengan mudah, caranya yaitu cukup dengan memasukkan sepotong jamur jakaba pada air cucian beras dalam wadah semacam ember lalu ditutup dengan kain dan diletakkan pada tempat teduh, sejuk dan gelap. Dan selama 7-15 hari jamur jakaba yang semula hanya sepotong akan berkembang biak menjadi banyak bahkan memenuhi wadahnya.

CARA MERAWAT JAKABA

Jakaba dapat disimpan dalam waktu lama, namun membutuhkan perawatan. Perawatan jakaba ini cukup sederhana dan tidak sulit, caranya yaitu dengan rutin menambahkan makanan yang baru yaitu berupa air cucian beras pertama kali yang masih kental. Dan cara penuangannya pun harus dilakukan dengan benar yaitu dituangkan dari samping/dinding wadah dan secara perlahan agar tidak merusak koloni jakaba, terutama jakaba yang masih kecil.

Jamur jakaba ini memiliki banyak manfaat untuk tanaman diantaranya adalah mempercepat pertumbuhan tanaman yang kerdil, memperpanjang umur tanaman dan mengendalikan serangan fusarium.

Bagian yang dimanfaatkan dari jakaba ini adalah airnya dan juga jamurnya namun terlebih dahulu dihaluskan dengan diblender bersama dengan air cucian beras. Cara aplikasinya adalah dengan melarutkannya dengan air, adapun dosisnya adalah  400ml jakaba untuk setiap 10 liter air.

Dokter Tani Channel
1 year ago - 3 likes

PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK ATAU BIO-PESTISIDA

Pestisida alami adalah pestisida yang terbuat dari bahan-bahan alami, dan mudah didapat. Pestisida ini berguna untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman tanpa mengganggu kelestarian lingkungan. Sebagai catatan, pestisida alami ini hanya digunakan bila diperlukan. Jangan menyemprotkan pestisida alami ini bila tidak terdapat hama pada tanaman kita. Biarkan tanaman itu sendiri menangkal hama secara alami. Salah satu contoh pestisida alami dari ekstrak tanaman bahan yang digunakan : daun legum / kacang-kacangan yang masih muda dan Bio-Starter.

Dokter Tani Channel
1 year ago - 8 likes

TIPS MENANAM CABE SAAT MUSIM HUJAN

1. Kurangi pemberian pupuk nitrogen Pada musim hujan kandungan nitrogen bebas di udara sangatlah tinggi. Nah, nitrogen sebenarnya sangat bagus untuk pertumbuhan daun dan pucuk batang tanaman. Hanya saja kandungan nitrogen yang berlebihan dan belum diserap tanaman juga akan menyuburkan jamur patogen seperti antraknosa. Untuk itu, saat musim hujan sebaiknya pupuk nitrogen seperti ZA an UREA tidak dipakai. Gunakan pupuk NPK 15-15-15 sebagai pupuk dasar lalu ditambah dengan SP-36 dan KCL. Hal ini akan membuat perbandingan unsur Nitrogen menjadi lebih kecil.

2. Tinggikan bedengan Jika Anda menanam cabai di halaman rumah, buat gundukan tanah lebih tinggi daripada biasanya di sekitar pohon cabai milik Anda. Karena genangan air pada parit-parit di sekitar tanaman akan mengakibatkan tanah menjadi terlalu lembab dan becek. Pada kondisi seperti ini beberapa jenis penyakit berkembang lebih cepat, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Penyebaran spora dari patogen antraknosa ialah melaui percikan air dan air bedengan yang menggenang sehingga menular melalui tanah dan percikan air.

3. Pengaturan pH tanah Tingkat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai, pH yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terhambat atau kerdil.
Adapun pH ideal untuk tanaman cabai adalah antara 5,5 hingga 6,5. Lakukan pengecekan pH tanah pada saat melakukan pengolahan lahan. Jika pH rendah, taburkan kapur dolomit atau kiserit secara merata dan biarkan tersiram hujan.

4. Manfaatkan jamur baik Jamur seperti Trichoderma, Gliocladium, Mikoriza, merupakan jamur antagonis bagi jamur dan bakteri patogen sehingga bisa dimanfaatkan untuk melindungi tanaman cabe anda dimusim penghujan dari serangan berbagai jamur dan bakteri patogen. Selain itu jamur Trichoderma dan Mikoriza juga membantu dalam proses pengkomposan zat organik seperti pupuk dasar sehingga lebih mudah diserap akar tanaman.

5. Tutup tanah dengan plastik mulsa Penggunaan plastik mulsa wajib dilakukan untuk menutup tumpukan tanah. Hal ini akan menghalangi air hujan untuk langsung meresap total ke bedengan, sehingga air hujan akan jatuh dan mengalir ke saluran irigasi yang sudah disiapkan. Plastik mulsa juga akan mengurangi terlalu banyak air pada akar yang memicu jamur dan akar busuk.

6. Atur jarak tanaman Jika Anda memiliki lebih dari satu pohon cabai atau menanam pohon cabai di sebelah tanaman lain, berilah jarak kira-kira 50 cm, atau bisa lebih, hingga 60-70 cm. Hal ini dilakukan agar cahaya matahari bisa merata hingga ke bagian bawah tanaman. Dengan demikian, jamur dan bakteri akan mati. Selain itu, jarak juga bisa mencegah penularan penyakit antar tanaman.

7. Semprotkan kalsium dan kalium Untuk menambah daya tahan tanaman terhadap serangan patogen di musim penghujan maka gunakan pupuk khusus kalium dan kalsium. Namun perlu diingat, ini sifatnya hanya menyehatkan bukan berarti bisa benar-benar membuat tanaman bebas pathek. Jangan lupa untuk lebih memperhatikan tanaman cabai di musim penghujan. Jika ada penyakit atau hama yang menyerang, Anda bisa mengatasinya sebelum menjadi lebih parah.

8. Tanam varietas cabai yang unggul Anda bisa mencari benih cabai yang berkualitas. Pilihlah benih dari buah cabai yang kecil dan padat yang dipercaya lebih tahan terhadap patek atau antraknosa.

Dokter Tani Channel
1 year ago - 2 likes

TIPS!!! VANILI agar cepat berbuah.

Lahan Tanam

Vanili merupakan salah satu jenis tumbuhan tropis, sehingga sangat cocok jika dibudidayakan di Indonesia yang mempunyai iklim tropis, oleh karena itu pula persiapan lahan tanam mudah dilakukan. Anda tidak perlu menyiapkan rumah kaca ataupun ruangan khusus, walau begitu ada hal yang perlu anda perhatikan dalam pemilihan serta persiapan lahan tanam : 

Tanaman vanili memerlukan suhu yang hangat untuk menjaga proses pertumbuhan, jadi anda perlu memilih lokasi lahan tanam dengan suhu antara 18 hingga 23o celcius.

Usahakan lahan ataupun tempat penanaman memiliki pencahayaan cukup namun tidak terlalu panas.

Pastikan apabila anda ingin menanam vanili di pekarangan rumah, perhatikan kelembaban serta tekstur tanahnya.

Tanah yang baik bagi pertumbuhan vanili adalah tanah yang agak lembab dengan tekstur yang gembur.

Sebelum menanam, apabila tanah lahan di pekarangan anda kurang gembur ataupun kering, lakukan penggemburan serta memupuk dan menyiramnya dengan sedikit air agar tekstur serta kelembabannya pas.

Untuk pemupukan, gunakanlah pupuk kandang ataupun kompos agar ramah lingkungan dan tidak mengubah tekstur tanah.

Jika tempat dirasa terlalu panas, anda bisa menanam beberapa jenis tumbuhan yang dapat tumbuh tinggi agar udara di sekitar jadi lebih sejuk. 

Bibit Vanili

Bibit vanili sangat mudah didapatkan, agar lebih praktis anda bisa membeli bibit vanili berupa stek di toko tanaman ataupun koperasi tani. Namun apabila anda ingin menanamnya dari biji, maka pilihlah biji vanili yang sudah tua dan dijemur terlebih dahulu. 

Akan tetapi menggunakan biji vanili secara langsung selain susah, ini juga akan memakan waktu lebih lama. Maka anda sebaiknya memilih bibit vanili berupa stek. Berikut adalah langkah dalam memilih bibit vanili yang berkualitas : 

Perhatikan stek yang anda beli dan pastikan stek tidak cacat ataupun rusak sedikitpun.

Pastikan juga bahwa stek yang anda pilih adalah stek yang berkualitas serta layak tanam, dengan ciri bahwa stek vanili memiliki panjang sekitar 30 hingga 40 cm.

Selain membeli stek, anda juga bisa mendapatkan stek dari tanaman vanili langsung jika anda ataupun tetangga bahkan kerabat anda memiliki tanaman vanili.

Stek yang diambil dari pohonnya secara langsung haruslah batang yang tua dengan ukuran induk pohon yang sudah mencapai ketinggian kurang lebih sekitar 2 hingga 3 meter atau lebih.

Persiapan Bibit Vanili

Proses persiapan bibit vanili untuk ditanam sangatlah mudah dan sederhana. Proses ini bertujuan agar bibit dapat tumbuh serta berkembang dengan baik dan subur nantinya serta agar pertumbuhan tanaman vanili tidak terhambat.

Berikut adalah langkah- langkah yang harus diperhatikan dalam mempersiapkan bibit vanili agar siap tanam :

Bersihkan bibit vanili yang anda dapatkan menggunakan lap ataupun tisu.

Siapkan wadah seperti baskom ataupun ember berisi air penuh.

Masukkanlah bibit vanili ke dalam wadah tersebut dan rendamlah bibit ke dalam air selama 10 hingga 15 menit.

Setelah waktu yang ditentukan, ambillah stek dari air dan kurangi air pada baskom ataupun ember.

Lap stek vanili menggunakan tisu atau kain hingga kering. Setelah kering, masukkan kembali stek namun anda hanya boleh memasukkan ujung steknya saja selama kurang lebih 5 hingga 7 hari.

Untuk mempercepat proses anda bisa memasukkan pupuk cair ke dalam air rendaman, campur hingga merata.

Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya, anda dapat melihat hasilnya. Perhatikanlah bagian atas stek yang anda tendam, daun- daun tunas akan muncul dan mengarah ke bagian bawah stek yang anda rendam.

Penanaman Vanili

Untuk menanam bibit vanili, anda perlu memperhatikan kembali keadaan lahan tanam anda apakah sudah benar- benar siap atau belum. Untuk menanam bibit vanili sendiri selain anda bisa menanamnya di pekarangan, anda juga bisa menanamnya dalam pot bila anda tidak memiliki lahan yang tepat.

Berikut adalah langkah menanam vanili pada pekarangan ataupun dalam pot :

Untuk menanamnya di pekarangan, tentunya dengan lahan yang sudah anda siapkan seperti langkah diatas, perhatikanlah terlebih dahulu kelembaban tanahnya.

Apabila tanah sudah mulai kering, maka anda perlu menyiramnya. Dan sebelum menanam bibit anda perlu memberikan pupuk tambahan pada tanah sambil menggemburkan tanah lagi.

Buat guludan dan saluran-saluran air pembuangan, agar tanaman tidak tergenang air saat musim hujan.

Setelah itu buatlah lubang tanam pada guludan, usahakan ukuran lubang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Tanamlah bibit vanili pada lubang dan timbun lubang dengan tanah serta padatkanlah sedikit agar bibit dapat berdiri kokoh.

Setelah itu tancapkanlah kayu ataupun tiang penyangga dekat dengan bibit stek dan ikatlah dengan tali rafia dan bila perlu bimbinglah cabang pada vanili dalam pertumbuhanya agar dapat tumbuh merambat secara horizontal.

Apabila tidak memiliki lahan, cara menanam berikutnya adalah menggunakan pot.

Langkah pertama adalah, siapkan pot berukuran agak besar karena tanaman vanili dapat mencapai tinggi lebih dari 4m.

Isilah pot dengan tanah yang dicampur pupuk kompos ataupun pupuk kandang dan sekam dengan perbandingan 2:1:1.

Lalu buatlah lubang tanam dengan ukuran cukup, yaitu tidak terlalu besar ataupun kecil. Lalu tanam bibit stek pada lubang tanam dan tutupi dengan tanah campuran pupuk dan sekam, jangan lupa untuk memadatkan tanah serta menancapkan penyangga seperti kayu ataupun besi.

Penyiraman Tanaman Vanili

Penyiraman merupakan langkah penting dalam merawat tanaman vanili, tanaman vanili harus disiram secara rutin agar memiliki buah yang berkualitas, berikut adalah cara menyiram vanili dengan benar :

Perhatikanlah terlebih dahulu kondisi tanah pada lahan tanam ataupun pot. Penyiraman dilakukan sesuai tingkat kekeringan tanah. Usahakan tanah tidak terlalu kering namun juga tidak terlalu basah.

Pada saat menanam vanili sesuaikanlah dengan kondisi cuaca, jika sedang hujan maka anda hanya perlu menyiramnya sekali, bahkan tidak perlu menyiramnya jika kondisi tanah masih lembab, Normalnya anda hanya perlu menyiram vanili sebanyak 2 kali sehari dan sesuaikan dengan kekeringan tanah. 

Pemeliharaan Tanaman Vanili

Pemeliharaan tanaman vanili meliputi penyiangan, pemberian mulsa, perbaikan guludan, dan pemangkasan.

Penyiangan dilakukan sebulan sekali, dan pada musim kemarau tidak diperlukan penyiangan Sebaiknya penyiangan di sekitar perakaran tanaman, dilakukan dengan tangan.

Tanaman vanili tidak tahan kekeringan sehingga diperlukan mulsa/bahan organik lain. Untuk mengatasi bahaya genangan air, perlu dibuat parit-parit kecil untuk pengaliran air di sekitar tanaman vanili. Pengaliran air ini akan mempergiat pertumbuhan tanaman dan mempercepat perkembangan bunga/buah, sehingga mutu buah akan lebih baik. 

Lakukan pula perbaikan guludan dan saluran pembuangan air

Ukuran guludan dipertahankan dengan cara mengikis tanah di sekitarnya dan membumbunkannya pada guludan. Selama melakukan kegiatan di kebun diusahakan tidak melukai tanaman vanili. Menjelang musim penghujan, saluran-saluran air pembuangan perlu diperbaiki agar air dapat mengalir dengan lancar sehingga kebun tidak tergenang.

Lakukan pula pemangkasan tanaman vanili, pemangkasan ini meliputi :

Pemangkasan bentuk

Potonglah 15 cm bagian ujung tanaman vanili yang dilengkungkan dan sisakan tiga cabang yang baik untuk dipelihara.

Pemangkasan produksi

Tanaman vanili pada umumnya mulai berbunga pada umur 24-36 bulan setelah tanam, namun keluarnya bunga ini perlu dirangsang terlebih dahulu dengan cara pemangkasan. Potonglah 2-3 ruas pucuk tanaman menjelang musim berbunga (2-4 bulan sebelumnya) dan lakukan juga pemotongan pucuk setelah berbunga untuk menyempurnakan pembuahan.

Pemangkasan peremajaan

Dilakukan segera setelah tanaman selesai dipanen, yaitu dengan memotong cabang-cabang yang telah selesai berbuah untuk merangsang keluarnya tunas baru. Dengan demikian tanaman menjadi remaja dan berpotensi kembali.

Pemupukan Tanaman Vanili

Tanaman vanili sebaiknya dibudidayakan secara organik dengan memberikan pupuk kandang sapi atau kambing sebanyak 5-10 kg/pohon pada awal dan akhir musim penghujan. Apabila tidak dibudidayakan secara organik, pemupukan dapat ditambah dengan pupuk an oragnik berupa pupuk daun maupun pupuk yang diberikan melalui tanah. Pupuk daun diberikan setiap 1-2 minggu sekali. Selama musim penghujan pupuk diberikan pada pagi hari dan sore hari pada saat udara cerah. Dosis pupuk daun yang diberikan 8-10 g/liter air tergantung kondisi tanaman. Pemupukan melalui tanah diberikan pada awal dan akhir musim penghujan. Pemberian pupuk dilakukan dengan disebar secara merata di daerah perakaran vanili kemudian ditutup dengan tanah. Dosis pupuk untuk tanaman berumur kurang dari dua tahun adalah 20-40 g urea, 35-70 g TSP dan 40-80 g KCl per tahun. Untuk tanaman berumur lebih dari dua tahun adalah 40-80 g urea, 70-140 g TSP, dan 80-160 g KCl per tahun.

Panen Vanili

Anda dapat memanen vanili setelah tanaman berumur kurang lebih 2 hingga 3 tahun setelah masa tanam dan setelah itu, panen dapat dilakukan selama setahun sekali dengan waktu panen 2 hingga 3 bulan penuh. Buah vanili yang siap panen memiliki buah berwarna hijau dengan pucuk yang berwarna kuning.

Dokter Tani Channel
1 year ago - 0 likes

JOZZZ.... 👍👍👍👍

Dokter Tani Channel
1 year ago - 0 likes

PISANG...PISANG...PREN

Dokter Tani Channel
1 year ago - 0 likes

Tape..tape..

Dokter Tani Channel
1 year ago - 0 likes

Salam Organik..
Alhamdulillah berkat dukungan sahabat tani semua pecinta organik Tab Komunitas Dokter Tani Channel sudah diaktifkan oleh pihak youtube, artinya dengan fasilitas tab komunitas tersebut para subscriber atupun yang belum sunscribe bisa berbagi langsung layaknya anda masuk di grup WA.
Manfaatkan Tab ini untuk berbagi ilmu, pengalaman anda yang positif.
Untuk masuk ke tab komunitas kami cukup dengan anda klik nama channel kami (dokter tani channel) lalu klik tab komunitas yg nerada di panel atas, dengan begitu anda sdh bisa berbagi langsung dengan subscriber di seluruh dunia. Sekali lagi terimakasih atas dukungannya dan salam organik💪💪💪