Channel Avatar

Alodokter @UCVlQXBPDCbz5YES_gBpC1rg@youtube.com

2.5M subscribers - no pronouns :c

Channel Resmi ALODOKTER Yuk, subscribe! Jangan lupa untuk l


Welcoem to posts!!

in the future - u will be able to do some more stuff here,,,!! like pat catgirl- i mean um yeah... for now u can only see others's posts :c

Alodokter
Posted 1 year ago

Penyakit demam keong mungkin masih jarang terdengar, ya. Terus, kok, tiba-tiba, bisa dikatakan sudah menjadi penyakit endemik? Berbahaya, dong?

Penyakit ini memang sempat ramai diperbincangkan karena menginfeksi sejumlah orang di wilayah Sulawesi Tengah, hingga menjadi endemik. Oleh karena itu, mari kita waspadai dengan mengenalinya lebih lanjut, ya!

Seperti yang sudah disebutkan pada gambar, demam keong/skistosomiasis merupakan penyakit infeksi cacing skistosoma yang bisa hidup & berkembang dalam tubuh keong/siput dari genus Biomphalaria & Bulinus.

Karena cacing skistosoma ini hidup di air tawar, seperti danau, waduk, atau sungai, sehingga salah satu faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya demam keong adalah pernah melakukan aktivitas di air tawar, seperti berenang/menyelam.

Lalu, kapan gejalanya muncul?

Demam keong bisa terjadi saat seseorang terpapar cacing skistosoma yang menempel di kulit, lalu masuk, berkembang, & menyebar di dalam tubuh, kemudian mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Nah, gejalanya bisa terjadi secara cepat (akut) ataupun kronis (lambat laun & lama), nih.

Lalu, jika gak ditangani dengan tepat, gejala bisa muncul & berkembang setelah beberapa bulan hingga tahun pascaterpapar parasit. Beberapa gejalanya adalah sakit perut yang disertai membesarnya/membengkaknya perut (asites), pembesaran organ hati, kencing berdarah, tinja berdarah, batuk terus-menerus, hingga mengi.

Jadi, kalau kamu mengalami gejala dari demam keong, terlebih setelah beraktivitas di air tawar, segera cek ke dokter, ya.

Lalu, terapkanlah beberapa langkah berikut untuk mencegah penularan demam keong, yaitu:

- Jika memakai sumber air tawar, selalu rebus air sebelum diminum.
- Segera keringkan tubuh dengan handuk apabila gak sengaja terpapar air yang dicurigai terkontaminasi.
- Hindari mencuci pakaian di sumber air yang ada banyak siput air tawar yang dicurigai terkontaminasi.
- Selalu gunakan air bersih untuk mandi.
- Jangan memancing di air tawar.
- Terapkan perilaku hidup bersih & sehat.

Masih punya pertanyaan? Yuk, chat dokter di aplikasi ALODOKTER!

131 - 3

Alodokter
Posted 1 year ago

Ayah & Bunda, sebagai orang tua, pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, ya? Tapi terkadang, apa yang terbaik menurut orang tua, tidak selalu bisa diterima dengan baik nih, oleh anak.

Contohnya, memberi hukuman saat anak berbuat salah. Tujuannya mungkin memang baik, yaitu untuk membangun karakter yang bertanggung jawab. Tapi, caranya juga harus baik, nih.

Ada kan tuh, orang tua yang sampai mengunci anaknya di kamar mandi, dengan dalih "Dia tuh, emang harus dikerasin, kalau enggak, gak bakalan ngerti apa salahnya!

Nah, tanpa disadari, hal ini termasuk perilaku bullying, lho! Sama tuh, seperti hal-hal yang sudah disebutkan pada gambar.

Coba Ayah & Bunda bayangkan, bagaimana perasaan Si Kecil ketika orang yang sangat ia cintai dan teladani, justru membullynya? Jika terjadi secara terus-menerus, saat anak beranjak dewasa nanti, pola asuh negatif seperti perilaku bullying ini bisa membuat anak menjadi sosok yang rendah diri, tidak berdaya, marah, minder, terisolasi, frustrasi, stres, dan bahkan berisiko depresi.

Ayah & Bunda gak mau kan, jika Si Kecil sampai mengalami hal-hal seperti itu?

Ingat, apa yang ditanam, itulah yang dituai. Jadi, untuk membangun karakter positif anak, didiklah ia dengan pola asuh yang positif juga ya, yakni dengan rasa kasih sayang, empati, dan selalu bersikap suportif. Pola asuh ini bisa disebut dengan pola asuh yang otoritatif.

Menjalani peran orang tua memang bisa dibilang tak semudah teorinya, ya. Tapi, ingatlah akan dampak positif yang bisa orang tua dapatkan, yaitu kesehatan Si Buah Hati, baik secara fisik maupun psikologisnya. Hal ini kan, yang seharusnya menjadi prioritas orang tua? :)

Namun, kalau Ayah dan Bunda punya kesulitan dalam mengasuh anak, coba curhat ke kerabat yang berpengalaman atau dengan ahlinya, seperti psikolog di aplikasi ALODOKTER.

284 - 6

Alodokter
Posted 1 year ago

Siapa nih, yang versi "me time" nya adalah mendengarkan musik pakai headset? Rasanya nyaman ya, karena tidak mendengarkan suara-suara lain yang mungkin mengganggu.

Udah gitu, mendengarkan musik, terlebih jika itu merupakan musik kesukaan kamu, juga terbukti bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental, lho!

Nah, tapi, semua yang berlebihan itu kan gak selalu baik. Sama nih, dengan kebiasaan memakai headset. Sebaiknya sih, jangan terlalu sering dan volumenya pun perlu diatur dengan baik, ya.

Soalnya gini. Tingkat kebisingan suara ditentukan dalam satuan desibel. Suara percakapan normal umumnya memiliki tingkat kebisingan sekitar 60 desibel. Lalu, suara keras, seperti bunyi mesin, suara di lokasi pembangunan gedung, atau musik rock bisa mencapai sekitar 100–120 desibel.

Nah, makanya, untuk menjaga fungsi pendengaran, kamu disarankan untuk gak terlalu sering mendengarkan suara bising atau nyaring. Batas tingkat kebisingan yang direkomendasikan tuh, adalah 85 desibel, dengan waktu paparan maksimal 8 jam setiap harinya.

Jadi, sudah cukup jelas ya, kalau kamu memang gak dianjurkan untuk terlalu sering memakai headset maupun mengatur volume suaranya terlalu keras. Seperti yang sudah disebutkan pada gambar, kebiasaan ini berisiko mengganggu fungsi pendengaran dan bahkan tinnitus.

Biar lebih jelas, begini nih, tips aman memakai headset:

- Atur volume suara tidak lebih dari 60% volume maksimal.
- Hindari penggunaan headset selama lebih dari 1 jam.
- Istirahatkan telinga setidaknya selama 5 menit setiap jamnya, jika kamu memang sedang perlu menggunakan headset lebih dari 1 jam.

Kalau kamu telanjur mengalami keluhan tertentu, seperti telinga berdenging, sering meminta lawan bicara untuk mengulang apa yang dikatakannya, harus menaikkan volume suara ketika menonton televisi dan mendengarkan radio, atau merasakan nyeri pada telinga, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, ya.

Masih mau tanya-tanya lebih lanjut? Yuk, chat aja ke dokter di aplikasi ALODOKTER!

176 - 2

Alodokter
Posted 1 year ago

Waduh, kasus flu burung kembali meningkat nih, bahkan sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Flu burung itu sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus influenza tipe A dari burung. Sebagian besar jenis virusnya hanya bisa menyerang & menular pada unggas, baik unggas liar atau unggas peternakan, seperti ayam, bebek, angsa, & burung.

Tapi, ada beberapa jenis virus flu burung yang bisa menginfeksi manusia, yaitu H5N1, H5N6, H5N8, H7N9, & H10N3.

Nah, menurut WHO, virus flu burung jenis H5N1 telah menjangkiti 862 orang di seluruh dunia & menyebabkan kematian pada 455 orang hingga tahun 2020. Pada tanggal 25 Februari 2023, ada 58 kasus baru flu burung di Kamboja.

Lalu menurut Kementerian Kesehatan RI, sudah ada laporan kasus 30 unggas nih, yang diduga terjangkit flu burung di Kalimantan Selatan. Makanya, kita pun diimbau untuk lebih waspada terhadap penularan flu burung.

Layaknya flu biasa & COVID-19, penularan flu burung bisa terjadi jika seseorang menyentuh mata, hidung, atau mulutnya dengan tangan yang sudah terkontaminasi virus dari cairan tubuh/kotoran unggas. Dan meskipun jarang terjadi, flu burung juga bisa menular antarmanusia.

So, yuk, lakukan langkah pencegahannya, seperti yang sudah disebutkan pada gambar.

Lalu, jika kamu mulai mengalami gejala flu burung, yang umumnya sama seperti flu biasa, dan juga bisa disertai muntah, sakit perut, diare, gusi berdarah, mimisan, nyeri dada, atau mata merah (konjungtivitis), maka kamu dianjurkan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, ya!

Terlebih, jika punya riwayat bekerja atau tinggal di dekat peternakan, pernah ada riwayat kontak dengan penderita flu burung ataupun pernah mengunjungi daerah terjadinya wabah flu burung.

"Perlu divaksin gak sih, untuk melengkapi upaya pencegahan?"

Sampai saat ini sih, belum ada vaksin khusus untuk mencegah flu burung. Tapi, untuk menurunkan risikonya, terutama bagi orang yang kontak erat dengan unggas, kamu bisa mendapatkan vaksinasi flu tahunan.

Untuk pertanyaan lebih lanjut seputar flu burung, kamu bisa chat dokter di aplikasi ALODOKTER.

111 - 4

Alodokter
Posted 1 year ago

Sebagai orang tua, melihat anak rewel mungkin jadi merasa serba salah, ya?

Apalagi, saat tiba-tiba melihat Si Kecil menangis tanpa suara, terlebih wajahnya terlihat biru/pucat. Duh, yang ada panik duluan, deh.

Nah, sebagai bekal ilmu untuk para orang tua dalam menghadapi situasi seperti ini, mari kenali penyebabnya.

Jadi, saat bayi kesal, marah, takut, atau bereaksi terhadap rasa sakit, ia mungkin akan menangis. Nah, jika emosi tersebut sudah sangat meluap, sebagian bayi bisa aja menangis tanpa suara, bahkan menahan napasnya untuk beberapa saat, biasanya sih, sampai sekitar 1 menit. Inilah yang disebut "breath-holding spell".

Tapi, Si Kecil bukannya secara sengaja melakukannya ya, tapi ini semacam refleks dari batang otaknya. Jadi, memang gak bisa dikendalikan. Pemicunya kayak yang udah disebutkan sebelumnya, yaitu luapan emosi yang berlebihan, hingga menstimulasi saraf di otak & memengaruhi pola napas, detak jantung, serta tekanan darah bayi.

Lalu, karena bayi menahan napasnya, aliran oksigen pun terhambat, sehingga dapat membuat wajahnya terlihat biru (sianosis) untuk sesaat, hingga ia kembali bernapas.

"Waduh, bahaya gak, sih?"

Meski terlihat mengkhawatirkan, tapi umumnya gak berbahaya, kok. Selain itu, juga akan semakin jarang, hingga berhenti dengan sendirinya di kisaran usia 4-5 tahun.

Tapi, untuk memastikan tak ada gangguan kesehatan tertentu, ada baiknya untuk memeriksakan Si Kecil ke dokter, ya.

Kemudian, saat kondisi ini terjadi, Bunda & Ayah dianjurkan untuk berupaya tetap tenang dan lakukan beberapa hal berikut:

- Perhatikan gejalanya, jika terjadi lebih dari 1 menit, segera bawa bayi ke fasilitas kesehatan terdekat.
- Posisikan bayi berbaring miring. Jangan menggendongnya, menggoyangkan kepalanya, atau bahkan menyiramnya dengan air.
- Hindari memasukkan benda apapun ke dalam mulut dan hidungnya.
- Jangan tinggalkan bayi sampai gejalanya menghilang.
- Setelah ia sadar dan berhenti menangis, biarkan Si Kecil beristirahat, karena ia akan merasa lelah.

Untuk pertanyaan lebih lanjut seputar topik ini, bisa chat ke dokter anak di aplikasi ALODOKTER.

177 - 1

Alodokter
Posted 1 year ago

Mungkin hampir semua orang pernah ya, menahan pipis? Misalnya, karena berada di tengah kemacetan, letak toilet umum yang jauh, atau sekadar malas alias mager aja.

Kalau sistem dan saluran kemihmu dalam kondisi sehat dan normal, terus hanya sesekali menahan pipis sih, masih nggak apa-apa. Karena umumnya, kandung kemih orang dewasa bisa menampung hingga 2 gelas urine.

Tapi, kalau keseringan, apalagi sudah menjadi kebiasaan, maka hal ini berisiko menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, lho! Yap, seperti yang sudah disebutkan pada gambar, tuh.

Selain itu, salah satu kondisi yang paling sering terjadi saat kamu menahan pipis adalah muncul rasa gak nyaman hingga nyeri pada kandung kemih, karena otot kandung kemih akan meregang melebihi batas kemampuannya.

Nah, terkait poin terakhir pada gambar, begini nih, uraiannya:

- Infeksi saluran kemih (ISK), berisiko terjadi karena saat menahan pipis, urine yang menumpuk bisa menjadi media yang baik bagi bakteri untuk berkembangbiak dan menyebabkan infeksi. Risiko ISK juga meningkat jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti retensi urine, pembesaran prostat, atau penyakit ginjal.

- Hidronefrosis, berisiko terjadi karena menahan pipis dalam waktu yang lama bisa membuat urine naik kembali ke ginjal, sehingga ginjal membengkak (hidronefrosis).

- Infeksi ginjal, yang bisa terjadi sebagai komplikasi dari infeksi saluran kemih.

Jadi, meski menahan pipis mungkin kesannya sepele, tapi sebaiknya jangan dibiasakan, ya!

Kalau kamu merasa sudah terlalu sering menahan pipis, sampai membuat frekuensi pipis meningkat, lalu urine berbau tajam, terlihat keruh, dan muncul darah, serta timbul gejala nyeri panggul, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya, untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Masih ada pertanyaan seputar topik ini ataupun masalah kesehatan lainnya? Kamu bisa nih, chat dokter di aplikasi ALODOKTER.

173 - 2

Alodokter
Posted 1 year ago

"HIV itu AIDS, kan?"

Siapa nih, yang sampai sekarang masih mengira bahwa HIV dan AIDS itu sama?

Karena penyebutannya sering berdampingan, gak heran sih, cukup banyak orang yang berpikir bahwa HIV dan AIDS adalah penyakit atau gangguan yang sama. Padahal faktanya, kedua kondisi ini berbeda, ya!

Seperti yang sudah disebutkan pada gambar, intinya, ketika seseorang terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus) dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, maka lambat laun bisa memicu terjadinya AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). Atau bahasa lebih sederhananya, AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV.

Lalu, bisa juga disimpulkan bahwa penderita AIDS pasti menderita HIV, namun tidak semua penderita HIV menderita AIDS. Cukup jelas, ya?

"Terus, gejalanya sama, gak?"

HIV sebenarnya tidak memiliki gejala yang khas, sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi HIV. Bahkan, untuk 5-10 tahun, orang dengan HIV bisa hidup tanpa gejala, lho.

Tapi, jika HIV gak kunjung terdeteksi dan diobati, maka kondisi ini dapat berkembang menjadi AIDS dan gejala yang dialami pun bisa lebih berat. Misalnya, diare berkepanjangan, bercak putih di lidah maupun bagian dalam pipi, cepat lelah, batuk berdarah, serta penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas.

Hal itu terjadi akibat imunitas yang menurun drastis, sehingga orang dengan HIV/AIDS (ODHA) lebih berisiko mengalami berbagai penyakit, seperti tuberkulosis, candidiasis, dan meningitis.

So, untuk mencegah terjadinya AIDS, jika kamu sudah terdiagnosa mengalami HIV, jalanilah pengobatan dengan baik, ya, sambil tetap menjalani pola hidup yang sehat, terutama soal kehidupan seksual. Dengan begitu, kamu akan tetap bisa hidup sehat, aktif, dan produktif.

Bahkan, kalau ditangani secara tepat, ODHIV juga bisa menikah dan mempunyai keturunan tanpa menularkan virus tersebut ke pasangan dan anaknya, lho.

Untuk pertanyaan lebih lanjut, kamu bisa berkonsultasi langsung dengan dokter di aplikasi ALODOKTER. Gak perlu cemas, kerahasiaan chat kamu terjaga kok, jadi cuman kamu dan dokternya aja yang tahu ;)

130 - 2

Alodokter
Posted 1 year ago

"Lho, lho, ternyata hamil! Padahal kan, udah rutin minum pil KB. Gak efektif dong, nih?"

Well, efektivitas pil KB untuk menunda kehamilan memang cukup tinggi, yaitu 92-99%. Tuh, jadi tidak 100% ya, sehingga tetap ada nih, risiko terjadinya kehamilan, meskipun minim. Apalagi, kalau kamu mengalami beberapa kondisi yang disebutkan pada gambar.

Coba kita uraikan satu per satu ya, biar lebih jelas. Jadi gini:

- Pil KB dirancang untuk mempertahankan kadar hormon secara konstan dalam tubuh. Kalau kamu melewatkan satu dosis aja, maka kadar hormonnya bisa berubah, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya ovulasi.

- Untuk menjaga efektivitas pil KB, simpanlah pil KB pada suhu kamar. Hindari menyimpannya di dalam wadah atau ruangan yang lembap dan panas, misalnya di kamar mandi. Lalu, pil KB juga harus disimpan dalam kemasan aslinya, ya.

- Mengonsumsi alkohol bersamaan dengan pil KB sebenarnya tidak memengaruhi efektivitas pil KB, hanya saja, mengonsumsi alkohol secara berlebihan bisa membuat kamu mabuk dan lupa mengonsumsi pil KB tepat waktu.

- Muntah setelah 3 jam minum pil KB akan membuat tubuh belum memiliki cukup waktu untuk menyerap hormon yang ada di dalam pil KB, sehingga pil KB pun menjadi gak efektif.

- Mengonsumsi pil KB bersamaan dengan obat atau suplemen tertentu, seperti antibiotik, obat antituberkulosis rifampicin, obat penenang, obat epilepsi, obat HIV, dan suplemen yang mengandung St. John’s wort, diketahui bisa mengganggu kerja pil KB.

Tuh, jadi hindari beberapa kebiasaan ini untuk memaksimalkan efektivitas pil KB, ya!

Oh iya, terus, kalau misalnya kamu gak sengaja lupa minum pil KB, ada tipsnya, nih, yaitu:

- Segera minum pil KB saat ingat.
- Tetap minum pil berikutnya di waktu yang sama.
- Jika tidak minum pil KB selama 2 hari berturut-turut atau lebih, gunakan kondom saat berhubungan intim atau sebaiknya hindari dulu berhubungan intim selama 1 minggu-1 bulan ke depan, ya.
- Konsultasi dengan dokter karena mungkin kamu perlu mengulang minum pil KB dari awal.

Masih mau tanya-tanya lebih lanjut? Yuk, chat aja ke dokter di aplikasi ALODOKTER!

140 - 6

Alodokter
Posted 1 year ago

"Kalau siklus haid gak teratur, berarti bakalan susah hamil, ya? Duh, gimana, dong :("

Sebelumnya, coba pahami dulu ya, kapan sih, siklus menstruasi bisa dikatakan tidak teratur? Yaitu, jika berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih lama dari 35 hari. Atau, bisa juga jika periode menstruasi dari bulan ke bulannya berbeda secara signifikan.

Penyebabnya, bisa bermacam-macam, nih, mulai dari obesitas, perimenopause, gangguan tiroid, stres berlebih, hingga polycystic ovarian syndrome (PCOS). Untuk mengetahui penyebab pastinya, diperlukan pemeriksaan dari dokter.

Nah, karena beberapa alasan inilah, menstruasi yang tidak teratur diketahui bisa memengaruhi peluang kehamilan atau bisa dibilang lebih sulit hamil.

Meski begitu, buat yang mengalaminya, gak perlu berkecil hati dulu, ya. Kamu tetap berpeluang untuk hamil, kok, dengan mencoba beberapa tips dari ALODOKTER pada gambar, tuh.

Selain itu, kamu juga bisa mencermati masa subur nih, agar lebih rutin untuk berhubungan intim di masa subur.

Biasanya kan, masa subur dimulai sekitar 12-16 hari sebelum masa haid berikutnya. Tapi, kalau siklus haidnya gak teratur, ada nih, cara lain untuk mengetahui masa subur, yaitu:

- Catat tanggal menstruasi.
- Cermati perubahan lendir serviks. Saat mendekati masa subur, volume lendir serviks umumnya lebih banyak, licin, jernih, & elastis.
- Ukur suhu basal stubuh saat bangun di pagi hari, sebelum makan, atau sebelum tidur. Mulainya masa subur biasanya disertai dengan peningkatan suhu tubuh.
- Gunakan alat tes masa subur yang mirip dengan cara pakai alat tes kehamilan. Kamu bisa membelinya di apotek terdekat, ya!

Kalau setelah melakukannya, namun kehamilan gak kunjung terjadi selama sekitar 1 tahun, sebaiknya segera konsultasikan aja ya, ke dokter kandungan, agar mendapatkan rekomendasi terkait program hamil yang sesuai.

Sebagai langkah awal, kamu juga bisa nih, berkonsultasi dengan dokter di aplikasi ALODOKTER.

161 - 7

Alodokter
Posted 1 year ago

"Hah, asam folat tuh, bukannya buat ibu hamil, ya?"

Well, memang sih, manfaat asam folat terbilang lebih terkenal di kalangan ibu hamil. Tapi faktanya, jenis vitamin B ini juga bisa memberikan beragam manfaat lho, untuk pria. Salah satunya adalah menjaga kualitas sperma, nih.

Sebuah studi menunjukkan bahwa jumlah asam folat yang rendah di dalam tubuh pria dapat menurunkan kualitas sperma.

Lalu pada penelitian lainnya, terungkap fakta bahwa jumlah sperma milik pria yang rutin mengonsumsi asam folat lebih banyak dibanding pria yang jarang mengonsumsi asam folat.

Tuh, jadi, buat yang sedang merencanakan kehamilan bersama pasangan, gak ada salahnya nih, untuk mencoba cara yang satu ini, yaitu rutin mengonsumsi asam folat, ya! Kebutuhan asam folat harian yang disarankan adalah 400 mcg per hari.

Nah, selain didapatkan dari suplemen sesuai resep dokter, kamu juga bisa kok, mengonsumsi makanan yang merupakan sumber asam folat alami, seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, buah-buahan, dan hati sapi.

Tapi, buat kamu yang punya masalah kesehatan tertentu, sehingga perlu membatasi beragam jenis makanan, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi makanan sumber asam folat tersebut, ya.

Hmm, selain asam folat, jenis nutrisi apa lagi ya, yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas sperma? Tanyakan aja yuk, ke dokter di aplikasi ALODOKTER!

126 - 4