Channel Avatar

CARISOLUSI @UCRBFTkNuYJWdUrtvL5mlVbg@youtube.com

20K subscribers - no pronouns :c

Dukung Chanel dakwah like share dan subscribe.


Welcoem to posts!!

in the future - u will be able to do some more stuff here,,,!! like pat catgirl- i mean um yeah... for now u can only see others's posts :c

CARISOLUSI
Posted 6 days ago

*** Yang Satu Ibarat Kambing Menanduk Gunung, Satunya Lagi Ibarat Cempe Menanduk Gunung ***



Mereka berdua sama-sama seorang filsafat, maka tidak aneh kalau mereka sama-sama membenci dan memusuhi dakwah Salafiyah.

--- Ar-Razi Hasyim mendadak tenar dan terkenal dengan banyak pengikutnya setelah merendahkan dan melecehkan Syaikh Nasaruddin Al-Albani rahimahullahu

--- Muhammad Nuruddin tidak mau ketinggalan, agar cepat naik daun, lalu dengan gagahnya menyesatkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah

Wahai para pendewa akal, apakah kurang jelas bagaimana sikap al-Imam Asy-Syafi"i terhadap ilmu kalam.....??!!. Perkata'an beliau sangat jelas dan tegas. Beliau berkata kepada ar Rabi' bin Sulaiman rahimahullah:

لا تشتغل بالكلام فإني اطلعتُ من أهل الكلام على التعطيل

"Janganlah engkau menyibukkan diri dengan ilmu kalam, karena aku telah mengamati ahlul kalam, dan mereka cenderung melakukan ta’thil (menolak sifat-sifat Allah)".
(Siyar A'lamin Nubala, 10/28).

Lebih tegas dan jelas lagi, beliau berkata:

حكمي في أهل الكلام أن يُضربوا بالجريد ويحملوا على الإبل ويطاف بهم في العشائر والقبائل ويُنادى عليهم: هذا جزاء من ترك الكتاب والسنة وأقبل على الكلام

"Sikapku terhadap ahlul kalam adalah menurutku hendaknya mereka dipukul dengan pelepah kurma, kemudian ditaruh di atas unta, lalu diarak keliling kampung dan kabilah-kabilah. Kemudian diserukan kepada orang-orang: inilah akibat bagi orang yang meninggalkan Al Qur'an dan As Sunnah serta mengikuti ilmu kalam".
(Siyar A'lamin Nubala, 10/28).

Barakallahu fiikum

355 - 328

CARISOLUSI
Posted 3 weeks ago

Inilah yang disebut dengan Helenisme, yaitu memasukkan ajaran filsafat Yunani kuno ke dalam akidah Islam.

Ibnu Taimiyah banyak membantah mereka. Beliau menetapkan nama dan sifat Allah, sesuai dengan yang diterangkan oleh Al Quran dan hadits dengan tanpa takyif, tanpa tasybih, tanpa tamtsil dan tanpa ta'wil. Ini adalah madzhab Salaf, sebelum filsafat merasuk ke pada tubuh umat Islam.

Kemudian datanglah para ahli kalam, yang menolak atau mentakwilkan sifat Allah, sesuai dengan kaidah-kaidah filsafat yang dibikin.

Satu hal yang banyak dibantah oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah silogisme. Karena ketika diterapkan dalam memahami sifat Allah, efeknya nanti akan bisa menjadi seorang mulhid.

Ibnu Taimyah berpendapat bawah Allah punya tangan, tapi tangan Allah berbeda dengan makhluknya. Sesuai dengan keagungan dan kemulyaan Allah.

Ahli Kalam menuduh Ibnu Taimiyah mujassimah, musyabbihah, dll.

Ahli kalam gagal paham. Mereka bikin kaidah sendiri, pahami sendiri, tapi tuduhkan itu ke Ibnu Taimiyah.

Ini adalah unsur Helenisme yang dibantah oleh Ibnu Taimiyah.

Dan hingga sekarang, mereka ini masih meradang, dengan semangatnya mengatakan bahwa Ibnh Taimiyah membawa akidah bid'ah.

Pernyataan jungkir balik. Siapa yang menyelesihi dalil, siapa yang mencap ahli bid'ah.

176 - 186

CARISOLUSI
Posted 1 month ago

Xenophanes, seorang filsuf Yunani hidup c. 570-475 SM, percaya Tuhan selain omnipresence atau (kalau pakai istilahnya AH) 'tidak menempat dan tidak mewaktu', Tuhan juga tetap tidak bergerak. Karena Tuhan tidak seperti mahluk: berpindah, ada dan tiada dari satu tempat ke tempat lain.

Teori ketuhanan itu menginspirasi muslim yg terinfeksi virus filsafat dalam menolak sifat nuzul Allah turun ke langit dunia (yg dikabarkan oleh Nabi ﷺ ) untuk mengabulkan doa manusia. Tetapi ironisnya, orang mati -jangankan bergerak, bisa komunikasi saja impossible- lha malah diamanahi jadi kurir perantara doa.

---
Weird photo:
Asy'ariy al-Azhar di kuburan the most praised sufi in Egypt, Ahmad al-Badawi.

206 - 179

CARISOLUSI
Posted 1 month ago

Jika Syaikh Muhammad Khalil Harras, sang ulama al-Azhar, memilih tobat dari Asy'ariyah karena tak kuasa menolak hujjah Ibnu Taimiyah yg banyak membahas kerancuan filsafat, maka di sisi lain Muhammad Nuruddin yg sesama Azhariy siap memilih untuk logout manut syiah (ketimbang salafi) karena konon tak bisa hidup tanpa filsafat.

Ironisnya (entah beliau lupa), karena logika filsafat pulalah semisal kesyirikan istighasah/ tawassul kepada orang mati menjadi tampak logis untuk diterima asy'ariy pengikutnya. Lihat bagaimana pandangan super ruwet dari filsuf Syiah Qaramithah, Ibnu Sina:

"Jika ada seseorang yang meninggal dunia dan dia termasuk ke dalam golongan jiwa yang suci sebelum meninggalkan tubuhnya (mati), maka ia akan tetap tinggal selamanya di alam ruh dalam keadaan penuh kebahagiaan bersama dengan akal-akal dan jiwa-jiwa (yang tenang) dan dapat memberikan pengaruh (terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi) di dunia seperti halnya pengaruh yang dipancarkan oleh akal-akal langit.

Jadi tujuan dari doa dan ziarah (menziarahi kubur orang suci) ialah agar orang-orang yang berziarah tersebut berinteraksi dengan orang suci yang diziarahi untuk mendapat kekuatan yang mendatangkan kebaikan atau menolak kemudaratan” [via bincangsyariah•com]

Padahal nggak perlu pakai mantiq-mantiqan atau teori filsafat, berharap sesuatu dari orang atau benda mati, sama artinya dengan merendahkan Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Kaya - yg mana ini bertentangan dengan tujuan Asy'ariyah mentakwil sifat-sifat Allah (yg dikabarkan dalam alQuran), yakni bertujuan mensucikan, meninggikan Allah di atas mahluk.

Tanpa googling, sekarang tebak mana foto di bawah ini yg merupakan ritual Syiah di Karbala, Irak dan mana yg ritual Asy'ariy-Quburiy di makam Ahmad al-Badawi di Tanta, Mesir?

Tentu saja sulit dibedakan, karena orang2 zindiq di balik syiah lah yg mempopulerkan ritual itu di tengah kaum muslimin sekitar abad ke-10M. [Lihat Majmu' Fatawaa, Ibnu Taimiyah 27/167-168]

Piye masih minat jadi pengikut Syiah?

313 - 257