Dulu di Kampung Pelaihari, berdiri sebuah wadah peribadatan yang tidak diketahui kapan dibangunnya. Tempat itu terletak di tepi danau di Jalan Pusaka Pelaihari. Berkonstruksi kayu ulin, papan, dan beratap sirap berukuran 7x7 meter. Wadah peribadatan yang dikenal dengan nama masjid itulah para pejuang pergerakan kebangsaan, sering berkumpul. Bukan saja untuk ibadah, tetapi juga mengatur strategi perjuangan.