High Definition Standard Definition Theater
Video id : wDV6LIoKK9U
ImmersiveAmbientModecolor: #b2aaa4 (color 1)
Video Format : (720p) openh264 ( https://github.com/cisco/openh264) mp4a.40.2 | 44100Hz
Audio Format: 140 ( High )
PokeTubeEncryptID: 975477b552c91490959288647591f5fce57776a4c8a09e8ecabafdd011f03e733024ccbfa2c6784c30760fa8fed2dccc
Proxy : kr-proxy.poketube.fun - refresh the page to change the proxy location
Date : 1726444291079 - unknown on Apple WebKit
Mystery text : d0RWNkxJb0tLOVUgaSAgbG92ICB1IGtyLXByb3h5LnBva2V0dWJlLmZ1bg==
143 : true
MISTERY BATU QUR'AN PENINGGALAN SYEKH MANSYURUDDIN
Jump to Connections
20 Views โ€ข Jul 8, 2024 โ€ข Click to toggle off description
Dalam catatan sejarah, awal mula munculnya pemandian Batu Quran yang terletak di kaki Gunung Karang, tepatnya di Desa Kadubumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang berkaitan erat dengan Syekh Maulana Mansyur, ulama Banten yang terkenal di abad ke 15. Konon lokasi di mana Batu Quran ini dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, Mekkah. Dengan membaca basmalah sampailah beliau ke tanah suci, Mekkah. Ketika Syekh Maulana Mansyur pulang dari Mekkah, dia muncul bersama dengan air dari tanah yang tidak berhenti mengucur. Banyak orang menyakini bahwa air yang mengucur tersebut adalah air zam zam. Syekh Maulana Mansyur kemudian bermunajat kepada Allah dengan salat dua rakaat di dekat keluarnya air tersebut. Selesai salat Syekh Maulana Mansyur kemudian mendapat petunjuk untuk menutup air tersebut dengan Alquran.

Atas izin Allah air tersebut berhenti mengucur dan Alquran tersebut berubah menjadi batu sehingga dinamakan Batu Quran. Syekh Maulana Mansyur bagi sebagian warga Banten memang dikenal sebagai salah seorang ulama pemberani, cerdas, piawai dalam memainkan alat-alat kesenian bernafaskan Islam. Di masa kejayaan Sultan Hasanudin, Syekh Maulana Mansyur atau juga dikenal sebagai Ki Mansyur yang juga cakap dalam ilmu pertanian serta komunikasi. Sehingga dia diserahi tugas untuk menjaga kawasan Islam Banten Selatan dan berdomisili di Cikaduen. Secara kasat mata batu dengan ukuran 2 meter tersebut akan terlihat seperti batu pada umumnya, dengan cara apapun dan dengan alat apapun tidak akan bisa terlihat tulisan Alquran di batu tersebut. Namun menurut kepercayaan tulisan Alquran dapat dilihat dan dibaca dengan mata batin. Diyakini hanya orang dengan hati dan jiwa yang bersih bisa melihat tulisan Alquran pada batunya. Itupun terlebih dahulu harus melakukan beberapa proses ritual dengan izin Allah SWT seperti berpuasa, salat, dzikir dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Walaupun musim kemarau panjang, air yang berada di dalam kolam pemandian dengan air jernih dengan kedalaman 1,5 meter tidak akan pernah mengering, bahkan terus mengeluarkan air. Namun ada pula yang meyakini bahwa Batu Quran tersebut berasal dari Syekh Mansyuruddin yaitu seorang ulama Auliyaillah, pada waktu itu berada di Mekkah. Kemudian dia menyelam ke dalam sumur zam-zam namun keluar atau timbul di suatu mata air yang terdapat di daerah Cibulakan Banten. Kemudian Syekh Mansyurudin mengambil Alquran untuk menghentikan laju mata air yang memancur deras tersebut, hingga akhirnya pancuran air tersebut dapat dihentikan dan Alquran tersebut berubah menjadi sebuah batu. Lalu Syekh Mansyuruddin kemudian mengukir tulisan Alquran pada batu tersebut menggunakan jari telunjuknya. Syekh Maulana Mansyuruddin, adalah putra dari Sultan Agung Abdul Fatah Tirtayasa. Sekitar tahun 1651 M, Syekh Maulana Mansyuruddin menikah dengan seorang gadis dari Desa Cikoromoy-Banten, bernama Nyi Mas Ratu Sarinten dan dikarunia seorang anak bernama Muhammad sholih. Syekh Maulana Mansyuruddin merupakan salah satu ulama yang menyebarkan Islam di Banten Selatan.

Menurut cerita, Beliau terkenal sakti dan dapat bersahabat dengan bangsa jin. Ada cerita bahawa pada zaman dulu, ketika Syekh Mansyurudin berjalan ke sebuah hutan, kemudian tiba-tiba dia mendengar suara harimau yang merintih kesakitan, sehingga menghampiri harimau tersebut. Ketika dihampiri oleh Syekh Mansyuruddin, harimau tersebut tengah terjepit sebuah pohon besar. Lalu Syekh Mansyuruddin menolong harimau tersebut sehingga terlepas dari himpitan kayu, setelah dibebaskan harimau tersebut mengaum dan menunduk dihadapan Syekh Mansyurudin. Dengan kemuliaan yang dimiliki Syech Mansyurudin, beliau dapat bercakap-cakap dengan harimau tersebut. โ€œEngkau, atas izin Allah telah aku selamatkan, maka aku minta pada engkau dan anak turunanmu untuk tidak mengganggu keluarga dan anak keturunanku,โ€ kata Syech Mansyurudin kepada harimau tersebut. Sang harimau pun menyanggupinya, hingga saat ini berkembang cerita bahwa anak keturunan Syech Mansyurudin dapat menaklukan harimau.

Syekh Maulana Mansyuruddin meninggal dunia pada tahun 1672 M dan dimakamkan di Cikaduen Pandeglang, Banten. Hingga kini makam beliau sering diziarahi oleh masyarakat luas, tidak hanya masyarakat dari Banten tetapi juga dari luar Banten, makam Syekh Maulana Mansyutuddin paling ramai dikunjungi pada hari-hari besar Islam. Selain itu ada versi yang menyatakan bahwa Batu Quran adalah adalah replika dari Batu Quran yang ada di Sang Hyang Sirah, Taman Nasional Ujung Kulon yang berkaitan erat dengan sejarah Sayyidina Ali, Prabu Kian Santang dan Prabu Munding Wangi. Dikisahkan bahwa Prabu Kian Santang belajar agama Islam di tanah suci, Mekkah pada Sayyidina Ali bin Abi Thalib.

SUMBER; SINDONEWS.COM
Metadata And Engagement

Views : 20
Genre: Travel & Events
Uploaded At Jul 8, 2024 ^^


warning: returnyoutubedislikes may not be accurate, this is just an estiment ehe :3
Rating : 5 (0/3 LTDR)

100.00% of the users lieked the video!!
0.00% of the users dislieked the video!!
User score: 100.00- Masterpiece Video

RYD date created : 2024-07-09T01:02:51.815643Z
See in json
Tags
Connections
Nyo connections found on the description ;_; report an issue lol

YouTube Comments - 0 Comments

Top Comments of this video!! :3

Go To Top