Komisi HAM PBB menyebut kemungkinan Israel berulang kali melanggar prinsip dasar hukum perang dan tidak dapat membedakan antara warga sipil dengan petempur selama konflik di Gaza.
“Prasyarat dalam memilih cara dan metode perang demi menghindari atau paling tidak mengurangi dampak untuk warga sipil, tampaknya secara konsisten dilanggar dalam rangkaian pengeboman yang dilakukan Israel,” kata Komisioner Tinggi PBB untuk HAM Volker Turk, dikutip dari Reuters.
Selain itu, Ketua Komisi Penyelidikan PBB Navi Pillay, mengatakan para pelaku pelanggaran HAM harus diadili.
“Pihak berwenang Israel bertanggung jawab atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan pelanggaran hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional,” tutur Navi.
Sebelumnya, Komisi HAM PBB atau OHCHR telah menerbitkan laporan penelitian terkait enam serangan Israel yang menimbulkan banyak korban jiwa dan menghancurkan infrastruktur sipil. Tim penyelidikan PBB juga menuduh Israel telah “memusnahkan” warga Palestina.
Di sisi lain, perwakilan Israel untuk PBB di Jenewa, menyebut laporan hasil penelitian tersebut “cacat faktual, hukum, dan metodologis.” Selain itu, pihaknya menyebut OHCHR tidak memiliki fakta yang lengkap.
Adapun menurut otoritas kesehatan di Gaza, serangan udara dan darat dari pasukan Israel, telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina termasuk perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023 lalu.
#TirtoDaily