Seorang ajudan PM Israel Benjamin Netanyahu menyebut Israel telah menyepakati tawaran kerangka kerja gencatan senjata yang ditawarkan oleh Presiden AS Joe Biden untuk meredakan situasi di Gaza.
Meskipun kerangka kerja gencatan senjata ini dianggap bukan tawaran yang menguntungkan, Israel tetap menyepakatinya dengan harapan para sandera yang ditahan sejak 7 Oktober 2023 lalu dapat dibebaskan.
"Kesepakatan yang kami sepakati ini bukan kesepakatan yang bagus tapi kami sangat ingin para sandera dibebaskan, semuanya," ujar Ophir Falk, penasihat kebijakan luar negeri Netanyahu.
Sebelumnya pada Jumat (31/5/2024) lalu, Biden menyampaikan proposal gencatan senjata yang akan dilakukan dalam tiga fase kepada Hamas dan Israel.
Dalam proposalnya yang berjumlah empat setengah halaman tersebut, Biden menyampaikan tiga fase pokok, yakni gencatan senjata, pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina, serta rekonstruksi Gaza.
Fase pertama akan berfokus pada gencatan senjata secara penuh yang berlangsung selama enam minggu. Pada fase kedua, seluruh sandera dan tahanan akan dibebaskan sepenuhnya. Pada fase ketiga, rekonstruksi bangunan yang hancur di Gaza akan dimulai.
Meskipun dikabarkan telah menerima kesepakatan ini, Israel tetap menekankan bahwa pihaknya tidak akan menyetujui gencatan senjata secara permanen selama masih belum mampu menumpas Hamas.
#TirtoDaily