Pemandangan di Ruko Robson Square Lippo Cikarang pada hari Senin pagi, 20 Januari
2025 tampak berbeda, dipenuhi ratusan orang di halaman depan.
Kerumunan orang yang didominasi pria muda merupakan para pencari kerja yang ingin
mendaftar pada agen tenaga kerja di ruko tersebut.
Mereka semuanya memakai celana bahan berwarna hitam, dengan kemeja beragam jenis
warna.
Ada juga yang mengenakan jaket yang sudah lusuh, menunggu kepastian pekerjaan yang
tak kunjung didapat.
Tak ada ekspresi kebahagiaan dalam raut wajah mereka, nyaris semuanya pandangan
tertuju pada seseorang dari pihak agen tenaga kerja yang sedang berbicara.
Mata mereka seperti mengungkapkan impiannya yang hanya ingin bekerja untuk
memperbaiki ekonomi keluarga.
Kemungkinan, kerumunan pencari kerja ini didominasi oleh para perantau yang mengadu
nasib di kota industri.
Cikarang yang masuk Kabupaten Bekasi, pada tahun 2025 ditetapkan sebagai daerah
dengan UMK tertinggi ke-3 di Indonesia.
Hanya beda sekitar Rp150 ribu dari urutan pertama, UMK Kabupaten Bekasi tahun 2025
sebesar kurang lebih Rp5,5 juta.
Dengan UMK sebesar itu per bulannya, banyak orang tergoda untuk berjuang mencari kerja
di Cikarang.
Tak peduli keringat yang sudah mengucur dan bercampur debu jalanan, wajah mereka yang
sudah kusam tetap berharap ada pekerjaan dan upah layak untuk mereka.
Di Cikarang, ada sekitar 7 kawasan industri dengan jumlah pabrik kurang lebih 4.000
perusahaan dari berbagai negara.
Dengan jumlah sebanyak itu, seharusnya mereka mendapat peluang untuk bekerja di salah
satu perusahaan.
Akan tetapi, perusahaan juga menginginkan pekerja yang sesuai dengan kriteria yang
mereka inginkan.
Sehingga para pencari kerja harus melewati persaingan yang cukup ketat dengan orang lain
dan bahkan teman sendiri yang pernah berjuang bersama-sama.
Belum lagi ditambah mereka yang mengandalkan orang dalam agar bisa diterima,
persaingan itu akan terasa semakin berat.
Selain itu, mereka juga harus bersaing dengan orang-orang bawaan ormas atau karang
taruna, yang terkadang punya jalur khusus di sebuah perusahaan.
Kenyataan ini membuat wajah mereka akan semakin murung, karena harapan untuk bisa
diterima makin mengecil dengan saingan ratusan orang.
Momen ratusan pencari kerja berkerumun di sebuah agen tenaga kerja, ternyata mendapat
respon agak negatif dari netizen.
Ada netizen yang mengatakan bahwa sebenarnya lowongan kerja itu banyak, tapi mereka
yang mencari kerja biasanya pilih-pilih kerjaan.
Lowongan kerja memang masih banyak di negeri ini, hanya saja calo tenaga kerja yang
meminta uang kepada para pencari kerja juga semakin menjamur dimana-mana.
Hingga saat ini, masalah calo tenaga kerja yang menghambat pencari kerja untuk mendaftar
kerja, masih belum bisa diatasi secara serius oleh pemerintah yang menjanjikan lapangan
pekerjaan melimpah tanpa dipungut biaya.
Author: Irwan Muhamadsyah
Video:
vt.tiktok.com/ZS6sT9nWQ/ Jangan lupa like share dan Subscribe agar tidak ketinggalan berita viral hari ini
Homepage:
pojoksatu.id/ Instagram :
www.instagram.com/pojoksatuid/ TikTok:
www.tiktok.com/@pojoksatu.id?lang=en Facebook:
www.facebook.com/pojoksatuid For business enquiries please contact: pojoksatukangasep@gmail.com
======================
#pojoksatu #beritaviral #beritaterkini
0 Comments
Top Comments of this video!! :3