Suparyoto, warga Dusun Gamelan, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membudidayakan berbagai jenis tanaman kurma. Suparyoto memulai menanam 10 jenis tanaman kurma. Dari jumlah itu ada sekitar 7 jenis pohon kurma yang berbuah pada umur 2 tahunan. Setelah melalui tahap pengamatan, akhirnya menyisakan 3 hingga 5 jenis pohon kurma.
Salah satu jenis tanaman kurma yakni kurma Barhe. Pohon kurma Barhe ini ada di Saudi Arabia, Yordania, Mesir, dan Thailand. Uji coba yang Suparyoto lakukan membuktikan pohon kurma Barhe bisa hidup di Indonesia.
"Selain bisa buah cepat, gampang dan tak rewel perawatannya. Buah muda sudah manis. Menjadi favorit kebun kurma di dunia," kata Paryoto.
Selain itu ada Kurma Ajwa atau Kurma Nabi. Buah kurma jenis ini harus menunggu matang untuk bisa manis buahnya.
"Kurma Ajwa ini rasa lebih enak, harga jual mahal. Produktivitas lebih banyak dari Barhe," ucapnya.
Ia juga memiliki pohon kurma yang biasa tumbuh di Thailand dan California, Amerika Serikat. Jenis kurma ini induknya dari pohon kurma Barhe.
Memiliki beragam tanaman kurma, Suparyoto mencoba melakukan penyilangan Thailand dan Mesir (Barhe). Proses penyilahan yang ia lakukan berjalan dengan baik. Pertumbuhan pohon hasil penyilangan tumbuh subur. Kurma hasil penyilangan inilah yang ia beri nama Kurma Ngadinah.
Ngadinah merupakan nama ibu Suparyoto. Ibu Ngadinah kini berusia 100 tahun. Suparyoto menakai tanah tanah warisan orang tuanya untuk melakukan penyilangan pohon kurma itu.
#shortsvideo #shortsfeed #shortsyoutube #ramadan #ramadhan #ramadanmubarak #kurma #kurmaindonesia Total Suparyoto sudah memiliki sekitar 4.000 hingga 5.000 pohon kurma. Pohon kurma di kebunnya yang ada di 4 lokasi memang mayoritas ketinggiannya 1-2 meter. Pohon kurma besar yang berjumlah puluhan ketinggiannya 2-4 meter.
"Total ada 50 pohon kurma yang dibiarkan tumbuh besar. Sisanya untuk pembibitan dan uji coba," kata Suparyoto.
YouTube Comments - 0 Comments
Top Comments of this video!! :3