High Definition Standard Definition Theater
Video id : LIzdraH6nm0
ImmersiveAmbientModecolor: #bbb4af (color 2)
Video Format : (720p) openh264 ( https://github.com/cisco/openh264) mp4a.40.2 | 44100Hz
Audio Format: 140 ( High )
PokeEncryptID: 98e7147ec67b021b3d2e278ec54debc2b3cb2bec4ef2af969781a3a7b87e6ec0acb88da4737deb931e4c470aad9d0e2c
Proxy : eu-proxy.poketube.fun - refresh the page to change the proxy location
Date : 1731966916187 - unknown on Apple WebKit
Mystery text : TEl6ZHJhSDZubTAgaSAgbG92ICB1IGV1LXByb3h5LnBva2V0dWJlLmZ1bg==
143 : true
Part 4 | #viral karena "BATUK" Kakek di jember tega b4nta1 tetangga
Jump to Connections
640 Views • Jan 19, 2024 • Click to toggle off description
Metadata And Engagement

Views : 640
Genre: People & Blogs
License: Standard YouTube License
Uploaded At Jan 19, 2024 ^^


warning: returnyoutubedislikes may not be accurate, this is just an estiment ehe :3
Rating : 5 (0/19 LTDR)

100.00% of the users lieked the video!!
0.00% of the users dislieked the video!!
User score: 100.00- Masterpiece Video

RYD date created : 2024-01-20T12:45:27.075468Z
See in json
Connections
Nyo connections found on the description ;_; report an issue lol

8 Comments

Top Comments of this video!! :3

@Radiohitam

9 months ago

KASUS: Pada tanggal 2 Juli 2021 terjadi pembacokan (salah sasaran) karena “BATUK” di Desa Tegalrejo, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember. 

Tersangka:
Seorang kakek bernama Hasan yang telah berumur 70 tahun tega membunuh korban berinisial MI yang berumur 50 tahun.

Kronologi:
Pada Sore hari Jumat tanggal 2 Juli 2021, berkumpulah MI dan KA di pos kecil depan rumah milik MI, yang biasa orang desa asik berkumpul bersama, sambil merokok, ngopi, dan asik bercengkrama membahas berbagai macam permasalahan dunia, KA merasa waktu telah sore hari dan berniat pulang.
Kemudian KA berpamitan ke MI dan tak sengaja ia batuk karena tenggorokannya gatal (waktu itu jaman wabah COVID). Namun kakek Hasan yang rumahnya 100 meter tidak jauh dari pos kecil, ia kebetulan jalan mengarah ke pos tersebut dan menegur MI dan KA karena ada yang batuk dan masalah pun selesai, kakek Hasan pun balik ke rumahnya.
Kemudian merasa tidak ada apa-apa, KA telah sampai di rumahnya yang tidak jauh juga dari rumah MI. Akan tetapi kakek Hasan tiba-tiba datang ke kediaman MI lagi sambil membawa celurit. Ia tiba-tiba minta maaf kepada MI, MI yang tidak tau apa-apa hanya bertanya kenapa kok minta maaf sambil membawa celurit. Lalu terjadilah pembunuhan.

Cara pembunuhan:
Kakek Hasan membunuh korban dengan cara di bacok lehernya hingga menimbulkan luka menganga, sempat terjadi perlawanan sampai tangan korban juga terkena sabetan celurit.

Persidangan:
Kakek Hasan dihukum dengan pasal 340 KUHP dengan hukuman 15 tahun penjara. Karena hakim menilai tersangka melakukan pembunuhan dengan rencana.

Fakta lain:
Tetangga banyak yang takut dengannya karena jika tidak sengaja batuk mereka akan ditodong dengan celurit. Dilain sisi kakek Hasan sambil tertawa ketika di sidik kepolisian, ia mengaku dulu juga pernah melakukan pembunuhan seseorang akibat batuk juga di tahun 1974. Menurut beberapa ahli psikologi di Universitas Jember mengungkapkan bahwa, Hasan memiliki kegelisahan berlebih (trauma) dengan suara batuk yang menyebabkan ia bertindak agresif.

@RadioHitam #RadioHitam
“Cobalah Tersenyum Setelah Tau”

4 |

@PahlawanKebenaran9

9 months ago

Pembahasan: suatu Batuk yg saya teliti yang terkesan menghinakan bernuansa kesombongan bisa saja bahkan sering terjadi dimanapun kapanpun, bukan batuk yg biasa orang sakit ,tapi ketika orang melihat kelemahan pada diri si kakek kemudian dia batuk dengan pandangan sinis tanpa berkata kata sikakek kemudian tersinggung , dan biasanya hal ini tidak sekali terjadi tapi sering terjadi, batuk batuk yg bernuansa sinis dan kesombongan ketika si kakek jiwanya setengah kesurupan apalagi kalau habis nonton bokep akan mudah terkena mental terkena hasutan setan sehingga merasa dirinya sangat hina dan ketika akalnya kalah maka hal yg tidak diinginkanpun akan terjadi😂

2 |

@FIYANCH

9 months ago

Semanagt ya :)

1 |

Go To Top