@Radiohitam

10 months ago

Takahiro Shiraishi adalah Pembunuh berantai yang telah membunuh 9 orang pada tahun 2017 di Jepang. Ia dijuluki sebagai seorang “TWITTER KILLER” karena memikat seluruh korbannya yang ingin bunuh diri dengan sosial media Twitter sebelum akhirnya dibunuh.

Lahir tahun 1990 ia adalah seorang yang pendiam, baik, menyukai olahraga. Akan tetapi, semenjak kecil ia merupakan seorang yang tidak begitu suka bersosialisasi. Orang tuanya telah bercerai sejak ia masih kecil, ia ikut bersama ayahnya hingga dewasa.

Sejak kecil ia dianggap aneh oleh teman-temannya karena begitu menyukai permainan mencekik yang membuat salah satu temannya pingsan.

Kemudian hal aneh terjadi kembali ketika ia putus dengan pasangannya, sebelumnya ia bukan seorang yang kasar baik secara fisik maupun lisan. Namun ketika putus dengan pasangannya, Shiraishi tiba-tiba mengajaknya bunuh diri bersama.

“Ayo bunuh diri bersama”

“Aku baru saja membunuh wanita yang meminta padaku ingin bunuh diri”

Kemudian kasus pembunuhan yang tidak tercium oleh pihak kepolisian ini pun mulai terkuak, ketika seorang perempuan bernama Aiko menghilang, lalu kakaknya penasaran dengan Twitter adiknya dan akhirnya melaporkannya kepada kepolisian saat menemukan bukti kuat, bahwa adiknya telah diculik dan mungkin telah dibunuh.

Cara ia membunuh para korbannya dengan mencari hashtag di twitter yang bertuliskan #suiciderecruitment yang selalu digunakan oleh korban yang depresi dengan kehidupan di Jepang, setelah bertemu di tempat umum, ia akan mengajak para korban ke apartemennya untuk di eksekusi.

Bahkan Shiraishi pernah menulis tweet “jika anda berkeinginan untuk bunuh diri, datanglah padaku untuk konsultasi”.

Saat penangkapan, polisi menggeledah seluruh apartemen yang ditinggali Shiraishi lalu di temukanlah kotak box pendingin yang mencurigakan.

Ditemukan 240 potongan tubuh yang tercacah dan 9 kepala utuh di dalam box pendingin tersebut yang telah dicampur dengan pasir kucing untuk menyamarkan bau busuk yang menyengat.

Pada proses persidangan, pengacara membela Shiraishi dengan alasan para korban bunuh diri dengan persetujuan korban.

Namun, Shiraishi mengungkapkan sebaliknya dengan mengatakan bahwa para korbannya dihantam belakang kepalanya dengan keras sehingga mereka tidak mampu melawan dan dilanjut dengan memutilasi mereka. Yang awalnya butuh waktu 3 hari untuk memutilasi 1 korban kini ia mampu memutilasi 1 korban cukup dengan 1 hari saja dengan gergajinya. 

@RadioHitam #RadioHitam
“Cobalah tuk tersenyum setelah tau”

1 |