Bareskrim Polri dan sejumlah instansi terkait melakukan penggerebekan terhadap laboratorium pembuatan narkoba di Villa Sunny, Desa Tibubeneng, Badung, Bali, pada Senin (13/5/2024).
Polisi menangkap empat orang tersangka, tiga di antaranya adalah WNA asal Rusia dan Ukraina. Sementara satu orang WNI yang ditangkap berinisial LM adalah seorang kaki tangan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama.
Laboratorium yang dioperasikan oleh jaringan Hydra Indonesia ini memproduksi narkoba jenis mephedrone dan ganja hidroponik. Polisi menyebut proses pembuatan narkoba di lab ini sudah modern dan sistematis.
"Penanamannya sudah di-setting sedemikian rupa dengan adanya lampu ultraviolet, alat pengukur pH, pemberian air, oksigen, serta pupuk secara otomatis dan teratur sehingga bunga ganja yang dihasilkan kualitasnya sangat baik," ujar Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol. Mukti Juharsa, dikutip dari Antara.
Peralatan yang digunakan untuk membuat narkoba diimpor dari Cina melalui toko daring Alibaba dan AliExpress. Barang-barang keperluan lainnya dibeli di Indonesia, sedangkan bibit ganja diimpor dari Rumania.
Untuk memasarkan produknya, jaringan Hydra Indonesia memanfaatkan platform Telegram, dan menggunakan uang elektronik Bitcoin untuk bertransaksi. Kode-kode jaringan Hydra Indonesia juga tersebar melalui mural yang ada di Bali.
#TirtoDaily