Kementerian Kesehatan RI buka suara soal kematian bayi berusia tiga bulan berinisial MKA, yang meninggal dunia pasca-imunisasi ganda di Sukabumi, Jawa Barat.
“Audit dilakukan bersama Komda KIPI Jawa Barat dan Komnas KIPI. Hasil audit berdasarkan informasi yang ada, belum dapat dinyatakan penyebab kematian, apakah berhubungan dengan imunisasi. Rekomendasinya adalah autopsi,” tutur Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Satari lewat keterangannya, Minggu (30/6/2024).
Bayi MKA dinyatakan meninggal dunia pasca-imunisasi ganda, untuk melengkapi status imunisasinya pada Selasa (11/5). Korban diberi empat jenis vaksin, yakni yaitu Bacille Calmette-Guerin (BCG) untuk tuberkulosis (TB), Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus Influenzae Type B (DPT-HB-Hib), Polio tetes dan Rotavirus untuk pencegahan diare.
Usai imunisasi, korban pulang ke rumah dan kondisi korban normal. Namun, tidak lama, menunjukkan gejala tubuh yang melemah. Melihat kondisi tersebut, orang tua korban langsung menghubungi Puskesmas.
Petugas kesehatan datang dan korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lanjutan. Namun, ketika sampai di rumah sakit, nyawa korban tidak terselamatkan.
Kemenkes menyebut, saat di posyandu terdapat 18 anak yang mendapatkan imunisasi di hari yang sama dengan korban. Sementara, terdapat 3 anak lain yang mendapatkan 4 jenis vaksin serupa dengan korban, tapi kondisinya saat ini sehat.
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine, mengatakan keamanan imunisasi ganda atau lebih dari satu jenis vaksin, telah direkomendasikan ahli.
“Imunisasi ganda sudah direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization dan Ikatan Dokter Anak Indonesia. Imunisasi ganda ini aman dalam satu kali kunjungan,” kata Prima lewat keterangannya.
Lebih lanjut, menurut Prima, pemberian vaksin sesuai jadwal imunisasi nasional dilakukan sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), baik jadwal imunisasi rutin maupun imunisasi kejar (catch up).
#TirtoDaily
@yurilabproject
3 months ago
Semoga bisa selesai, takutnya malah jadi hal buruk untuk imunisasi kedepannya...
|