Penampilan Mira Hayati, bos skincare yang sempat dijuluki “Ratu Emas,” kini berubah
drastis.
Wanita yang dulu kerap memamerkan gaya hidup mewah dengan perhiasan emas di
tubuhnya, kini hanya mengenakan baju tahanan Polda Sulawesi Selatan.
Emas yang selama ini menjadi simbol kemewahannya tak lagi terlihat, Mira Hayati kini
menghadapi kenyataan pahit usai ditahan karena produk skincarenya terbukti mengandung
bahan berbahaya, yakni merkuri.
Sebuah foto yang viral memperlihatkan Mira dalam balutan baju tahanan berwarna cokelat,
wajahnya polos tanpa riasan, memperlihatkan sisi berbeda dari pengusaha muda berusia 30
tahun ini.
Ironisnya, perut Mira yang membuncit diduga akibat efek produk yang selama ini ia jual,
transformasi ini mengejutkan banyak pihak, terutama para pengikutnya di media sosial.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sulsel resmi menahan Mira
Hayati bersama dua tersangka lainnya, Mustadir Dg Sila dan Agus Salim, pada 20 Januari
2025.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Didik Supranoto, menjelaskan bahwa penahanan
dilakukan setelah berkas perkara ketiganya dinyatakan lengkap atau P21.
“Berkas perkara sudah lengkap, dan akan dilakukan pelimpahan tahap dua ke Jaksa
Penuntut Umum (JPU),” ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Sulsel, Yerlin Tanding
Kate.
Meski resmi ditahan, Mira bersama Agus Salim langsung dibantarkan ke rumah sakit karena
alasan kesehatan.
Agus dirawat di RS Ibnu Sina, Makassar, sementara Mira dirawat di RS Ibu dan Anak
Permata Hati.
Kasus ini bermula saat produk skincare milik Mira Hayati, MH Whitening Skin, dinyatakan
positif mengandung merkuri.
Temuan ini diumumkan dalam konferensi pers pada November 2024 oleh Kapolda Sulsel
Irjen Pol Yudhiawan bersama BPOM Makassar.
Dalam konferensi tersebut, enam produk skincare berbahaya teridentifikasi, termasuk merek
milik Mira.
Dokter kecantikan asal Jambi, Oky Pratama, turut membongkar kandungan berbahaya
dalam produk Mira melalui hasil laboratorium yang ia unggah di media sosial.
Salah satu produk, Ratu Emas Cream Malam Lightening, diketahui mengandung merkuri
sebesar 0,08 persen.
“Jika hasil lab ini benar, maka ada dugaan kriminal dalam pemalsuan izin BPOM,” ungkap
dr. Oky.
YLKI Sulsel juga mendorong BPOM dan kepolisian untuk segera mengambil langkah tegas
terhadap peredaran kosmetik berbahaya.
Sebelum tersandung kasus, Mira Hayati dikenal sebagai seleb yang kerap memamerkan
gaya hidup glamor.
Ia rutin membeli emas setiap Jumat, mulai dari emas kecil hingga berbentuk tas Hermes
seberat 800 gram.
Namun, di balik kesuksesannya, Mira ternyata pernah mengalami masa-masa sulit, Ia
mengawali karier sebagai biduan dangdut dengan penghasilan hanya Rp200 ribu per hari.
Perjuangannya dari nol menjadi inspirasi bagi banyak orang, hingga akhirnya ia membangun
bisnis skincare pada tahun 2020 bersama suaminya, Farhan.
Produk MH Whitening Skin sempat meraih popularitas besar, dengan lebih dari 20.000
reseller di Indonesia dan pasar internasional seperti Arab Saudi, Malaysia, dan Dubai,
namun, kejayaan tersebut kini runtuh akibat skandal merkuri.
Kasus ini memicu perhatian luas dari masyarakat, banyak yang merasa kecewa sekaligus
khawatir terhadap dampak produk berbahaya tersebut.
Sementara itu, pihak Polda Sulsel memastikan akan terus mengusut kasus ini hingga tuntas,
jika terbukti bersalah, Mira Hayati bersama dua tersangka lainnya terancam hukuman berat
atas peredaran produk kosmetik berbahaya.
Kini, perjalanan hidup Mira Hayati menjadi kisah tragis tentang kejatuhan seseorang dari
kemewahan ke kehidupan di balik jeruji.
Dari seorang “Ratu Emas,” Mira kini harus menghadapi kenyataan pahit sebagai tahanan
dengan masa depan yang suram.
Penulis Annastasya

Jangan lupa like share dan Subscribe agar tidak ketinggalan berita viral hari ini

Homepage: pojoksatu.id/
Instagram : www.instagram.com/pojoksatuid/
TikTok: www.tiktok.com/@pojoksatu.id?lang=en
Facebook: www.facebook.com/pojoksatuid

For business enquiries please contact: pojoksatukangasep@gmail.com

======================
#pojoksatu #beritaviral #beritaterkini