Momen romantis terjadi antara seorang ayah dan putrinya yang sudah remaja, ketika
keduanya bersama mendaki Gunung Ciremai.
Wanita muda ini mengaku sangat bersyukur memiliki seorang ayah yang punya hobi serupa
dengannya.
Meski sudah tak muda lagi dan pensiun dari dunia pendakian, fisik ayahnya masih kuat
untuk sampai ke puncak gunung.
Selain itu pengetahuan ayahnya tentang survival di gunung masih melekat di kepalanya,
sehingga ia tak khawatir jika mendaki bersamanya.
Jenggotnya yang sudah memutih tak membuat semangatnya menurun ketika harus
menemani putrinya yang ternyata meneruskan hobinya.
Ia terlihat sangat lepas dan bebas ketika mendaki ditemani ayahnya yang sudah
berpengalaman.
Seperti tak ada yang ditakuti selama bersama ayahnya, padahal Gunung Ciremai memiliki
ketinggian 3.078 mdpl dan merupakan atapnya Jawa Barat.
Keduanya begitu menikmati perjalanan menuju puncak Gunung Ciremai, tapi beberapa kali
ayahnya hanya tersenyum tipis.
Berbeda dengan putrinya yang sangat antusias dan begitu bersemangat untuk segera
melihat sunrise di puncak.
Pendakian ke Gunung Ciremai, pernah dilakukannya pada tahun 2023 lalu bersama
teman-temannya.
Dan kini di awal tahun 2025, pendakian ke Gunung Ciremai kembali dilakukan dan pastinya
sangat berbeda karena bersama ayah tercinta.
Akan tetapi, dari raut wajah ayahnya ketika berada dalam perjalanan, sepertinya Gunung
Ciremai telah beberapa kali ia taklukkan.
Sehingga wajahnya tampak datar ketika melihat panorama alam sepanjang pendakian di
Gunung Ciremai.
Keduanya memutuskan mendaki ke puncak pukul 12 malam dari basecamp, untuk mengejar
suasana sunrise di puncak.
Biasanya, rata-rata pendaki butuh waktu sekitar 5 jam untuk sampai ke puncak.
Mereka berdua memutuskan untuk tektok alias tak menginap, mendaki pada malam hari dan
turun di pagi harinya setelah menikmati sunrise.
Perbekalan yang dibawanya juga tak terlalu banyak tapi logistik cukup untuk keduanya.
Setelah sampai di puncak, ternyata mereka hanya disambut oleh dinding putih alias kabut
tebal, hingga tak terlihat pemandangan matahari terbit.
Meski agak kecewa, tak lama kemudian kabut tebal itu hilang berganti dengan panorama
alam yang luar biasa indah.
Di atas puncak yang cukup panas, ia terus merekam momen indah lautan awan di
sekelilingnya yang kontras dengan hamparan pohon hijau di bawah.
Sementara itu, ayahnya hanya duduk terdiam sambil menikmati panorama yang disajikan
oleh Gunung Ciremai.
Ia juga sepertinya sedang mengingat masa mudanya ketika mendaki bersama
teman-temannya.
Momen kebersamaan seorang ayah dan putrinya saat mendaki bersama ini cukup membuat
iri warganet yang juga ingin melakukan hal serupa.
Seorang warganet mengaku ayahnya juga mantan pendaki dan ia kini juga hobi naik
gunung.
Tapi sayangnya, ayahnya tak bisa menemaninya untuk naik gunung karena sakit yang
dideritanya.
Author: Irwan Muhamadsyah
Video:
vt.tiktok.com/ZS6sGpJFX/ vt.tiktok.com/ZS6sGpfLG/ vt.tiktok.com/ZS6sGabVN/ Jangan lupa like share dan Subscribe agar tidak ketinggalan berita viral hari ini
Homepage:
pojoksatu.id/ Instagram :
www.instagram.com/pojoksatuid/ TikTok:
www.tiktok.com/@pojoksatu.id?lang=en Facebook:
www.facebook.com/pojoksatuid For business enquiries please contact: pojoksatukangasep@gmail.com
======================
#pojoksatu #beritaviral #beritaterkini
0 Comments
Top Comments of this video!! :3