Nabi Harun AS adalah saudara Nabi Musa AS dan juga seorang nabi yang diutus oleh Allah SWT kepada Bani Israil. Ia dikenal karena perannya sebagai pendamping dan penolong Musa dalam dakwah melawan Firaun serta memimpin Bani Israil. Allah memberikan kepada Nabi Harun keistimewaan berupa kefasihan berbicara, sehingga ia mampu membantu Musa menyampaikan pesan Allah dengan jelas.

Kisah Nabi Harun AS dalam Al-Qur'an dan Perannya
1. Saudara dan Pendamping Nabi Musa
Nabi Harun lahir dari keluarga yang sama dengan Musa. Saat Musa diutus sebagai nabi, ia merasa khawatir dengan keterbatasan dalam berbicara dan memohon kepada Allah agar Harun dijadikan pendampingnya. Doa tersebut diabadikan dalam Surah Thaha (20:25-32):

"...Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku. Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, yaitu Harun, saudaraku..."

Allah mengabulkan permohonan Musa, dan Harun diangkat sebagai nabi. Dengan kefasihan berbicara, Harun membantu Musa menyampaikan pesan Allah kepada Firaun dan kaumnya.

2. Menghadap Firaun bersama Nabi Musa
Ketika Allah memerintahkan Musa dan Harun untuk mendakwahi Firaun, mereka menghadap dengan penuh keberanian, meskipun Firaun adalah penguasa yang paling zalim. Mereka menyampaikan seruan untuk menyembah Allah dan membebaskan Bani Israil dari perbudakan.

Namun, Firaun menolak ajakan tersebut dan menganggap Musa dan Harun sebagai ancaman bagi kekuasaannya. Ia bahkan menuduh mereka sebagai penyihir. Allah menguatkan Musa dan Harun dalam menghadapi ancaman tersebut dengan mukjizat, seperti tongkat Musa yang berubah menjadi ular besar.

3. Peran Harun saat Nabi Musa Menerima Taurat di Gunung Thursina
Ketika Nabi Musa pergi ke Gunung Thursina selama 40 hari untuk menerima kitab Taurat, Nabi Harun ditunjuk untuk menjaga dan memimpin Bani Israil. Namun, sebagian dari Bani Israil, yang dipengaruhi oleh Samiri, menyimpang dan membuat patung anak sapi dari emas untuk disembah.

Harun berusaha menasihati mereka agar tidak melakukan perbuatan syirik, tetapi mereka mengabaikannya. Al-Qur’an mencatat ucapan Harun kepada kaumnya dalam Surah Thaha (20:90):

"...Hai kaumku! Sesungguhnya kalian hanya sedang diuji dengan anak sapi itu, dan sesungguhnya Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Pemurah, maka ikutilah aku dan taatilah perintahku."

Namun, kaumnya malah mengancam akan membunuhnya, sehingga Harun tidak bisa menghentikan mereka.

Ketika Musa kembali dan melihat kaumnya menyembah patung anak sapi, ia marah dan menegur Harun. Harun menjelaskan bahwa ia sudah berusaha, tetapi kaumnya justru mengancamnya. Allah kemudian mengampuni Bani Israil atas dosa mereka setelah Musa memohonkan ampun untuk mereka.

4. Wafat Nabi Harun AS
Setelah berbagai perjuangan dan ujian yang mereka lalui, Nabi Harun dan Musa memimpin Bani Israil dalam perjalanan menuju Tanah Suci. Namun, Harun wafat sebelum mencapai tujuan tersebut. Menurut beberapa riwayat, Harun meninggal di sebuah tempat bernama Gunung Hor (Jabal Hur) di wilayah Yordania sekarang.

Keutamaan dan Karakter Nabi Harun AS
Kefasihan dalam Berbicara: Harun dianugerahi kemampuan berbicara dengan baik dan jelas, sehingga dapat membantu Musa menyampaikan risalah Allah dengan lebih efektif.
Pemimpin yang Sabar: Ketika ditinggalkan untuk memimpin Bani Israil, Harun menunjukkan kesabaran meskipun mendapat ancaman dari kaumnya.
Penolong Nabi Musa: Harun selalu berada di sisi Musa dalam perjuangan melawan Firaun dan dalam membimbing Bani Israil.
Dicintai oleh Kaum Bani Israil: Harun dikenal sebagai sosok yang lemah lembut dan penuh kasih, sehingga disukai oleh kaumnya, meskipun ada sebagian yang menentangnya.
Pelajaran dari Kisah Nabi Harun AS
Kerja sama dan saling melengkapi: Kisah Musa dan Harun mengajarkan pentingnya bekerja sama dalam menyampaikan kebenaran. Kelebihan Harun dalam berbicara melengkapi kekuatan Musa dalam kepemimpinan.
Kesabaran dalam menghadapi cobaan: Harun menunjukkan kesabaran saat menghadapi pembangkangan kaumnya, meskipun ia mendapat ancaman.
Menegakkan kebenaran di tengah kesulitan: Meskipun Harun tidak berhasil menghentikan kaumnya dari menyembah patung anak sapi, ia tetap menegur mereka dan menyeru kepada kebenaran.
Kepemimpinan yang bijaksana: Sebagai pemimpin sementara, Harun menunjukkan kebijaksanaan dalam menghadapi krisis dan berusaha mencegah pertumpahan darah di antara kaumnya.
Mukjizat Nabi Harun AS
Kefasihan dalam berbicara: Mukjizat ini sangat membantu Musa dalam menyampaikan pesan-pesan Allah dengan lebih baik.
Tongkat Musa: Meskipun mukjizat tongkat diberikan kepada Musa, Harun terlibat langsung dalam menunjukkan mukjizat ini saat berhadapan dengan Firaun dan para penyihir.
Perlindungan Allah dalam memimpin Bani Israil: Meskipun ia tidak mampu menghentikan kaumnya dari menyembah anak sapi, Allah tetap memberikan perlindungan kepada Harun dan mengangkatnya sebagai nabi yang mulia.