@fallentinopassar7733

8 months ago

Dulu saat saya mulai sadar bahwa saya sering berada pada LD (kelas 3 SMP) ibaratnya mau kemanapun saya pergi semudah menjentikkan kedua jari. Tapi sekarang agak mulai sulit bahkan untuk pergi ke tempat tertentu perlu konsentrasi yg tinggi untuk sampai ke tempat tertentu. Sebab inti dari semua gerakan yg kita lakukan adalah memusatkan "hati dan fikiran". Maka latihlah konsentrasi anda untuk dapat menikmati LD ini.
Dan saya telah sampai pada kehebatan LD dimana imajinasi menjadi nyata didasarkan pada pemusatan akal fikiran dan hati menjadi sebuah rangsangan syaraf motorik dan syaraf indra perasa. Hebat kan?!. Pada taraf itu saya telah sampai merasakan menyentuh tubuh kulit bagian seseorang di dalam LD lalu perlahan-lahan terlepas atau hilang seiring saya beralih ke dunia nyata. Saya tidak tahu devinisinya tapi inilah gambarannya, bahwa organ tubuh bagian luar kita khususnya kulit akan merasakan gesekan dengan benda lain (contoh tubuh manusia) itu real dalam arti kenyal lembut dan halus atau kasar tergantung pada apa yg kita lihat ketika itu kemudian dikirim pada fikiran (otak) lalu otak akan mensimulasikan pada indera perasa kita, hebat padahal itu tidak nyata dan ketika anda mulai tersadar perlahan berangsur kekenyalannya menghilang secara perlahan dan saya mendapati telapak tangan saya meraba udara. Apakah ini cukup dimengerti?. Jadi berlatih pemusatan fikiran dan hati juga perlu untuk mempertahankan kepuasan dalam menyelami alam LD. Oh ya satu lagi, kendalikan emosi juga penting jangan terlalu menggebu atau berlebihan merasakan sensasi apa yg anda rasakan di dalam LD karena hal itu akan secara cepat mengembalikan anda ke dunia nyata.

8 |