Pihak kepolisian menangkap seorang ibu berinisial R (22), yang diduga mencabuli anak kandungnya yang masih balita di Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Minggu (2/6/2024). Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Kami menangkap satu orang tersangka kasus dugaan tindak pidana orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan dan atau tindak pidana pornografi dan atau tindak pidana perlindungan anak,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, di Jakarta, Senin (2/6), dikutip dari Antara.
Sebelum tertangkap, tersangka sempat melarikan diri dan membawa korban. Pihak keluarga yang mengetahui kasus ini, mengaku kaget dan menyesali perlakuan tersangka terhadap anak kandungnya sendiri.
Aksi R sempat ramai di media sosial, karena diduga mencabuli anak kandungnya sendiri, yang masih balita. Aksi direkam dan diunggah di akun TikTok tersangka. Tersangka nekat membuat video karena alasan ekonomi. Ia disebut dijanjikan sejumlah uang dari seseorang di Facebook bernama Icha Shakila, yang awalnya menawarkan pekerjaan kepada tersangka pada 28 Juli 2023.
“Kemudian pemilik akun Facebook Icha Shakila membujuk tersangka untuk mengirimkan foto tanpa busana dengan iming-iming akan dikirimkan sejumlah uang. Karena desakan kebutuhan ekonomi, tersangka R mengirimkan foto tanpa busana miliknya,” kata Ade Ary.
Namun, pada 30 Juli 2023, setelah mengirimkan foto, tersangka R diminta untuk membuat video dengan skenario dari pemilik akun Icha Shakila. Tersangka disebut sempat diancam dengan foto-foto tersangka yang akan disebarluaskan, jika tidak menuruti permintaan itu. Tersangka menuruti kemauan pemilik akun tersebut untuk membuat video yang viral saat ini, dan dijanjikan uang sebesar Rp15 juta. Namun, setelah mengirimkan video, pemilik akun Icha Shakila tidak dapat dihubungi.
Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis yakni Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang perubahan kedua UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kemudian, Pasal 29 jo Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi dan atau Pasal 88 jo Pasal 76 UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
#TirtoDaily