PRINCESS FLOWER | TIBOUCHINA (Ind. SENGGANI)
2 videos • 0 views • by World Plant id INTERNATIONAL (Int.) : PRINCESS FLOWER INDONESIAN (Ind.) : SENGGANI, BUNGA PUTRI BOTANICAL NAME (Scn.) : TIBOUCHINA Scientific classification : Kingdom : Plantae Clade : Tracheophytes Clade : Angiosperms Clade : Eudicots Clade : Rosids Order : Myrtales Family : Melastomataceae Genus : Tibouchina Eng. Tibouchina is a neotropical flowering plant genus in the family Melastomataceae. Species of this genus are subshrubs, shrubs or small trees and typically have purple flowers. They are native to Mexico, the Caribbean, and South America where they are found as far south as northern Argentina. Members of this genus are known as glory bushes, glory trees or princess flowers. The name Tibouchina is adapted from a Guianan indigenous name for a member of this genus. A systematic study in 2013 showed that as then circumscribed the genus was paraphyletic, and in 2019 the genus was split into a more narrowly circumscribed Tibouchina, two re-established genera Pleroma and Chaetogastra, and a new genus, Andesanthus. Tibouchina species are subshrubs, shrubs or small trees. Their leaves are opposite, usually with petioles, and often covered with scales. The inflorescence is a panicle or some modification of a panicle with reduced branching. The individual flowers have five free petals, purple or lilac in color; the color does not change as the flowers age. There are ten stamens, either all the same or dimorphic, with five larger and five smaller ones. The connective tissue below the anthers of the stamens is prolonged and modified at the base of the stamens into ventrally bilobed appendages. When mature, the seeds are contained in a dry, semiwoody capsule and are cochleate (spiralled). Ind. Tibouchina adalah genus tanaman berbunga neotropis dalam keluarga Melastomataceae. Spesies dari genus ini adalah semak belukar, semak atau pohon kecil dan biasanya memiliki bunga berwarna ungu. Mereka berasal dari Meksiko, Karibia, dan Amerika Selatan di mana mereka ditemukan sejauh Argentina utara. Anggota genus ini dikenal sebagai semak kemuliaan, pohon kemuliaan, atau bunga putri. Nama Tibouchina diadaptasi dari nama asli Guianan untuk anggota genus ini. Sebuah studi sistematis pada tahun 2013 menunjukkan bahwa genus yang dibatasi pada saat itu bersifat parafiletik, dan pada tahun 2019 genus tersebut dipecah menjadi Tibouchina yang dibatasi lebih sempit, dua genera Pleroma dan Chaetogastra yang didirikan kembali, dan genus baru, Andesanthus. Spesies Tibouchina adalah sub semak, semak atau pohon kecil. Daunnya berseberangan, biasanya dengan tangkai daun, dan sering ditutupi sisik. Perbungaan adalah malai atau modifikasi dari malai dengan percabangan yang berkurang. Bunga individu memiliki lima kelopak bebas, berwarna ungu atau ungu; warnanya tidak berubah seiring bertambahnya usia bunga. Ada sepuluh benang sari, baik semuanya sama atau dimorfik, dengan lima lebih besar dan lima lebih kecil. Jaringan ikat di bawah kepala sari benang sari memanjang dan dimodifikasi di dasar benang sari menjadi pelengkap bilobed ventral. Saat dewasa, bijinya terkandung dalam kapsul semikayu yang kering dan berbentuk koklea (berbentuk spiral).